www.Hypersmash.com

Selasa, 10 Februari 2009

Novel: Seindah cinta dimatamu

lelaki itu sesungguhnya masih tergolong muda, masih sekitar tiga puluhan. tapi tidak banyak orang yang mengetahuinya. wajahnya yang tergolong cukup tampan, terlihat penuh dengan kerutan. Bayang kesedihan dan penderitaan seolah telah bersatu dalam lukisan wajahnya. rambutnya yang sebagian besar telah memutih, membuat orang itu terlihat jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Sebuah kacamata hitam menghias wajahnya yang gelap terbakar mentari, entah telah sejak kapan dia selalu terlihat duduk di bangku halte di persimpangan jalan itu. Hari berganti hari terus berlalu, tetapi lelaki itu tetap setia menemani bangku yang telah lama menempati halte itu. tampak sesekali terlihat dia mengelus seekor anjing jenis rotweiller yang selalu setia menemani kemana pun dia pergi.
Bulan desember tahun ini, benar benar merupakan bulan yang buruk bagi sebagian besar
orang. Hujan hampir setiap hari tercurah deras seolah enggan untuk mereda. Bagi kebanyakan orang, saat-saat seperti ini tidak ada yang lebih baik dari pada tinggal dirumah dan menikmati secangkir minuman hangat, tapi tidak buat lelaki ini, Hujan tidak bisa menahan hasratnya untuk pergi ke halte itu. Berbekal payung dan sebuah syal, dihabiskannya hari hari dengan anjingnya yang setia untuk duduk menunggu di halte itu, entah sebenarnya siapakah orang yang ditunggu, sehingga orang itu mau menunggu setiap hari tanpa kenal lelah. Banyak orang yang merasa kasihan kepadanya, tapi tidak sedikit yang mengganggap nya kurang waras. tapi karena pribadi orang tersebut yang cukup ramah, membuat banyak orang menyukainya. Dari pejalan kaki sampai anak anak sekolah yang menggunakan halte itu semuanya mengenalnya, mereka selalu menyapanya dan orang itu selalu mau membalasnya dengan ramah.
Mentari baru beranjak bangun kala lelaki tersebut meninggalkan rumahnya. dengan ditemani anjing setianya, langkahnya pun perlahan beranjak.
tongkatnya bergerak kekiri dan kekanan berusaha mencari arah menuju halte yang akan ditujunya. sementara anjingnya pun sesekali terlihat berhenti untuk menjaga jarak dari tuannya yang tidak bisa melihat itu. Begitulah keseharian pria itu, saat malam menjelang barulah dia beranjak meninggalkan bangku halte itu ditemani oleh anjingnya yang setia� dan hal ini selalu meninggalkan pertanyaan dihati setiap orang yang melihatnya, siapakah orang yang sebenarnya ditunggunya ?
* * *
dimas berjalan perlahan menyusuri koridor ruang praktek dokter wisnu. matanya nanar menatap bangsal bangsal rumah sakit yang penuh dengan pasien. masih terngiang di telinganya omelan dokter wisnu yang juga merupakan om nya itu �kamu ini nggak pernah dengar apa yang om bilang, sudah berapa kali om bilang jangan lagi perparah keadaan jantung mu dengan alasan lupa
minum obat�.!� ujar sang dokter dengan nada bergetar menahan jengkel. � yach om�namanya juga orang lupa�masakan tetap dimarahin juga?� sambung dimas dengan santainya. �kamu ini kalau orang tua bilang dengarkan!, aku ini om mu! orang tua mu menitipkanmu padaku sebelum mereka meninggal! jadi apapun yang terjadi padamu semuanya adalah tanggung jawabku!� sambung dokter wisnu dengan nada meninggi.
dimas menghela napas berat di sandarkannya pundaknya kesandaran kursi apotik yang terdapat disebelah koridor ruang tunggu. saat itu suasana ruangan sedang sepi, sedangkan suster yang bertugas untuk meracik obat sedang sibuk diruang belakang apotik. dimas melirik sejenak, kemudian disulutnya sebatang rokok yang sedari tadi disembunyikannya dari pandangan dokter wisnu. asap rokok pun perlahan mengepul dari bibir tipisnya, angannya sejenak menerawang menikmati jejak asap yang berhembus melalui bibirnya, tapi baru beberapa helaan nafas, didengarnya suara terbatuk disebelahnya disusul suara lembut seorang wanita �maaf kan saya,
rokoknya bisa dimatikan dulu? Maaf kalau saya menggangu, tapi saya alergi dengan asap rokok�� dimas terperanjat. kata-kata lembut itu ternyata cukup manjur untuk membuat dimas mengurungkan niatnya untuk menikmati rokok yang baru saja dibelinya. setelah membuang rokoknya diluar, dimas pun sejenak memperhatikan si pemilik suara lembut yang telah menegurnya barusan, ternyata suara itu milik seorang gadis manis berkacamata hitam. kulitnya putih bersih dengan rambut hitam berkilat. sejenak dimas terkesima menatap wajah gadis yang barusan menegurnya, serasa ada sesuatu yang membuatnya untuk betah berlama-lama memandang wajah sendu milik sang gadis tersebut. setelah kesadarannya pulih, pandangannya membentur pakaian yang dikenakan gadis tersebut. keningnya berkerut kala melihat cara berpakaian gadis tersebut terlihat sangat janggal, warna rok panjang yang dipakainya terlihat tidak serasi dengan blouse yang dipakainya. bahkan blouse itu pun terpakai terbalik! saat dimas melirik kebawah alisnya kian
menyatu. �gadis ini aneh.. apa dia tidak tahu kalau baju yang dipakainya terbalik..? dan lagi kenapa dia memakai kaus kaki yang berbeda pasangan..? sebenarnya apa yang dia pikirkan..?� gumam dimas dalam hati.
�suci rakasiwi�.!� terdengar suster petugas apotik menyebut suatu nama..�saya suz��� ujar sang gadis seraya bergegas berdiri dan.. �astaga ternyata dia� dia..buta?!...� gumam dimas sambil menatap gadis yang dipanggil tadi yang ternyata seorang gadis buta.. gadis itu berjalan perlahan dengan bantuan tongkat yang tadi tidak sempat diperhatikan oleh dimas .� Dimas herlambang�.!� terdengar suara memanggil �tuan Dimas herlambang�? terdengar kini lebih keras membuat terhenyak dimas dari lamunannya. �diminum 3x sehari yah�.sebelum makan juga sebelum melakukan aktifitas berat seperti�mas ?�.hei�mas dengar nggak ?� ujar sang suster sewot kala melihat dirinya tidak dipedulikan oleh dimas yang sedari tadi hanya menatap gadis buta tersebut yang kini sedang berbicara dengan suster
di loket dua. � i..iya suz maaf�� ujar dimas sambil senyum dikulum.
dimas bergegas keluar dari apotik setelah sebelumnya harus menanggung malu akibat lupa membayar obat-obatan yang baru ditebusnya. dimas terlalu sibuk memikirkan hal lain, ditangannya tergenggam sebuah tas tangan kecil yang tadi tertinggal dibangku sebelah nya. dimas yakin sekali, kalau tas itu milik gadis buta yang tadi duduk disebelahnya. entah kenapa ada sesuatu yang bergetar dihatinya � suci.. suci rakasiwi..� ulang dimas dalam hatinya mengingat sebait nama yang tadi di seru kan oleh petugas apotik � nama yang indah�.�kali ini dimas bergumam dengan diiringi senyum kecil. langkah nya dipercepat. tatapannya nyalang berusaha menangkap sosok gadis yang meninggalkan tasnya disebelahnya. sesampainya di luar halaman rumah sakit, sejenak matanya membentur sosok seorang gadis yang baru saja hendak masuk ke sebuah metro mini. � suci�suci rakasiwi�!!� seru dimas keras sambil berusaha berlari mendekat. kembali dimas
berusaha memanggil, �suci�tunggu..� serunya sambil berlari kencang. setelah berhasil mendekat dimas berusaha memegang pundak si gadis dan berusaha untuk membalikkan tubuhnya dan��aauwww.. siapa sih�! ganggu-ganggu akika..? gak tahu akika lagi buru buru apa? � terdengar suara cemprang berujar membuat dimas terhenyak..� maaf..om , eh mbak ..saya..saya pikir teman saya..� ujar dimas sambil menelan ludah � eh.. om� siapa om..? kurang ajar yach, emang akika punya tampang om-om apa ? emangnya akika pernah kawin sama yeik punya tante apa.? Awas yah ! lu emang belum pernah rasa susu banci liar yach ..? � ujar si bencong meradang sambil melepas salah satu haknya dan berusaha memukulkan ke kepala dimas yang telah lebih dulu menggambil langkah seribu�.
dimas menghentikan langkahnya dengan nafas memburu saat dilihatnya sibencong tidak berusaha mengejarnya. dadanya mulai berdenyut sakit.. nafasnya terasa sesak akibat usahanya lepas dari terror bencong kalap! disandarkannya tubuhnya ke pagar rumah sakit, matanya mulai
berkunang saat didengarnya suara lembut menyapa�� maaf, mas mencari saya ? saya tadi dengar mas menyebut nyebut nama saya�� ujar seorang gadis dengan lembut. dimas menengadahkan wajahnya menatap seraut paras rupawan. Senyumnya mengembang.. � tas�tas nona�tadi tertinggal, saya..saya�� belum sempat menyelesaikan ucapannya, dimas tersungkur limbung kearah gadis itu yang tentunya membuat gadis itu terkejut dan panik..�mas�mas kenapa�bangun mas!!...tolong!!!..toloooong!!!��.teriak sang gadis.
perlahan dimas membuka matanya. yang pertama dilihatnya adalah warna putih langit-langit dan kipas angin yang berputar pelan�� dimana aku..? kenapa aku ada disini�?� ujar dimas sambil memegang dadanya yang sejenak terasa berdenyut sakit, belum sempat pikiran dimas pulih seratus persen, satu suara terdengar membentak, � kamu ada disini karna kebegoan kamu sendiri..! tahu!!!� ujar suara yang cukup dikenal oleh dimas. � om wisnu�.� dimas masih sempat tersenyum kala
menyadari bahwa dia masih ada di rumah sakit dan saat ini sedang dipelototi dokter wisnu. � kamu ini bego apa tolol sih, kan sudah om bilang kamu harus istirahat dulu untuk beberapa hari, ini malah kejar-kejaran sama bencong. untung ada suci yang dengan sigap membawa kamu kesini, malah sempat nungguin segala. � � suci ..? om kenal sama suci �?� ujar dimas heran � ya kenal lah, dia itu yatim piatu seperti kamu tapi meskipun dia buta tapi dia beda sama kamu ! dia itu tipe pekerja keras, dia bekerja sebagai guru privat untuk anak-anak tidak seperti kamu.. yang hanya bisa keluyuran nggak ada juntrungannya..! � sambung dokter wisnu � guru privat pijat memijat om ? � seloroh dimas yang membuat dokter wisnu tambah mengkal � pijat kepalamu�! dia itu mengajar musik�! yani sepupumu kan belajar sama dia� sembur dokter wisnu �oh..kirain ngajar apaan, tapi emang bener tadi dia nungguin dimas ?� sambung dimas dengan nada tertarik. � hei�.kamu ini lagi sakit masih aja sempet-sempetnya ngurusin cewek. tadi dia emang sempet nungguin, katanya mau ucapin terimakasih, tapi
kamunya aja yang lama sadar jadi dia udah pulang duluan .� ujar dokter wisnu sambil berlalu karena ada pasien gawat darurat yang baru saja datang.
Setelah seminggu dirawat di rumah sakit dengan perawatan intensif dokter wisnu, akhirnya dimas pun diperbolehkan pulang, tapi dengan perjanjian harus melakukan check up seminggu sekali, ditambah beberapa dos obat tambahan yang membuat dimas makin mengkal. sesampainya dirumah, pikirannya terus melayang mengingat wajah suci. entah mengapa bayangan sendu wajah gadis itu seakan sangat sulit untuk beranjak pergi dari pelupuk matanya, seakan ada sesuatu yang telah mengikat hatinya dengan hati gadis yang telah menolongnya itu ! dimas tidak peduli keadaan gadis itu yang tidak dapat melihat dengan baik, dimas hanya ingin menuruti kata hatinya. yaitu mengenal gadis itu lebih dekat. berbekal alamat tempat kursus musik tempat suci bekerja yang diberikan oleh dokter wisnu, dimas memulai langkahnya. jalanan yang dilalui cukup lengang di
siang itu. hanya beberapa mobil yang lalu lalang membelah jalan raya. dimas menepikan mobilnya disalah satu sudut jalan, kala pandangannya membentur sesosok tubuh seorang gadis yang dikenalnya, keluar dari salah satu kompleks perumahan yang ada disitu. dimas berusaha merunduk agar tidak terlihat tapi sejenak dia memukul jidatnya � sialan nggapain gue sembunyi, dia kan nggak bisa nggelihat gue dasar bego! � sambil menahan senyum, dimas mengunci mobilnya dan perlahan mengikuti gadis itu berjalan. sejenak dimas nyengir seperti kuda saat melihat kaus kaki gadis itu tetap nggak kompak, walaupun bajunya sudah tidak terbalik lagi. gadis itu melangkahkan kaki dengan perlahan, ayunan tongkatnya bergerak perlahan berusaha menemukan arah jalan yang benar menuju tempat kerjanya. sesekali tampak gadis itu terlihat terhuyung dan sepertinya akan terjatuh dan ini membuat dimas agak khawatir dan memperpendek jarak antara mereka berdua. akhirnya dimas melihat gadis tersebut memasuki suatu bangunan yang tidak seberapa besar, dan dari luar tampak
terlihat melalui jendela kaca yang besar, ada beberapa anak-anak yang sedang memegang beberapa alat musik. setelah sekian lama gadis itu akhirnya terlihat datang memasuki ruangan kelas, dan dari kejauhan dimas memandang sosok gadis itu yang mulai mengajari anak-anak itu bermain musik. entah apa yang sebenarnya terjadi di dalam hati dimas, setiap saat pandangan matanya serasa tidak ingin lepas tertuju pada gadis itu. dan seperti ada suatu perasaan aneh yang menjalarinya manakala dirinya menatap wajah sendu gadis itu. perasaan aneh terus menjalar turun kearah kaki kanannya. perasaan yang hangat dan bersahabat�begitu hangatnya hingga berkesan lembab dan�..basah? �hush� hihhh� anjing sialan !!!..bangsatttt!!! � dimas meradang tenyata perasaan hangat itu diakibatkan ulah seekor anjing yang menyangka kaki dimas adalah wc umun sehingga dengan santainya mengangkat kaki sebelah dan serrrrr�. mengucurlah sudah�dimas memaki panjang pendek setelah terlebih dulu menendang anjing itu terkaing-kaing. dimas menyeka basahan di kakinya dengan
tangannya. masih dengan sumpah serapah, dimas berusaha untuk tetap fokus memperhatikan aktifitas gadis buta tersebut, tanpa disadarinya� disebelah belakangnya, dengan diiringi geraman marah lusinan anjing yang marah karna seekor temannya dianiaya, telah mengepungnya. dan saat dia menyadarinya, semua sudah terlambat�..
� aaauwwww�pelan-pelan suz�.� dimas mengaduh kala suster menikamkan jarum suntik ke bokongnya dengan sedikit keras � biarkan saja suz�biar dia tahu rasa gimana rasanya nggak dengerin omongan orang tua..� satu suara menyahut dan dibalas dengan selorohan dimas � om wisnu ini nggak bosan-bosan deh.. setiap kali dimas mampir kemari pasti aja dimarahin�� � iya .. kalo kamu mampirnya bawa oleh-oleh sih lumayan� ini selalu datang bawa masalah . kemarin jantungmu kumat karena dikejar bencong, sekarang dikeroyok. kalo dikeroyok preman sih masih bisa dibanggain ..ini dikeroyok anjing, mana anjing kampung lagi�!�ujar dokter wisnu menyindir.. � eh om jangan salah ..luka ini juga
bisa di banggakan.. ini luka hasil dari apa yang disebut dengan perjuangan�!� ujar dimas dengan bangga berfilosofi � ah..perjuangan apaan, masak baru begitu aja kamu udah babak belur begini� lagian kenapa sih kamu ngebet banget sama dia..?� ujar dokter wisnu sedikit heran � gimana yah om� walaupun suci itu buta tapi entah kenapa aku merasa dia berbeda dengan gadis gadis yang aku kenal sebelumnya�.� timpal dimas dengan sok berwajah serius.
� aalahh..setiap kali kamu kenal cewek baru, pasti itu-itu juga yang keluar dari mulut kamu..! kamu itu playboy kelas tempe..! � sindir dokter wisnu dengan wajah mengejek � ye.. kan turunan dari om nya��balas dimas menimpali ejekan dokter wisnu yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh dokter wisnu. � kamu boleh saja ngomong seenaknya sekarang..tapi asal tahu saja, akibat dari ulah kamu ini kamu harus menginap lagi dirumah sakit untuk beberapa hari..� ujar dokter wisnu. � lho..om aku kan cuma digigit anjing doank..? kok pake acara opname segala..? kan nggak lucu kalo dimas baru abis keluar sudah masuk lagi kayak orang langganan siomay aja..! �
protes dimas yang dibalas dokter wisnu dengan plototan mata � lebih nggak lucu lagi kalau kamu koit cuma gara-gara komplikasi jantung sama rabies..! dasar anak badung, udah nanti om suruh yani ngurusin kamu sekalian antar makanan..� ujar dokter wisnu sambil berlalu setelah sebelumnya menginstruksikan kepada suster jaga untuk mengawasi dimas biar nggak kabur !
� mas dimas�bangun donk yeeech .. udah sore tidur mulu..! � ujar satu suara membuat dimas sontak terjaga dari lelapnya� � aduh yani..! mas kan baru bobo..! kejam amat sich..! masak orang sakit nggak boleh istirahat.. gimana sich..? � sembur dimas kala mengenali suara orang yang membangunkannya barusan. dimas dengan yani memang bersaudara, ayah yani, dokter wisnu, adalah kakak dari almarhumah ibu dimas yang telah meninggal bersama ayah dimas beberapa tahun lalu akibat kecelakaan mobil. yani dan dimas berbeda umur sekitar delapan tahunan. saat ini yani sudah sekolah disekolah menengah pertama, sedangkan dimas sudah lulus kuliah dan saat ini
mengelola saham perusahaan milik ayahnya yang ditinggalkan kepadanya sebagai warisan. � mas dimas naksir sama mbak suci yachhh..? ih ketahuan..! � tembak yani memecah kesunyian. � yeeeh�.siapa yang bilang..hem pasti ini kerjaan papa kamu..! dasar dokter centil..! sama kayak anaknya..! � elak dimas. yani tambah balas mengejek � iih.. mas dimas.. yani bilangin papa nanti biar mas dimas nanti disuruh suntik formalin..!� sembur yani sambil mencubit lengan dimas � auuww.. iya ..iya mas dimas kapok, nggak bakal menang deh kalau lawan kamu ama bokapmu plus..! � seloroh dimas dibalas dengan cibiran oleh yani. � nih makanannya mas, aku tadi sempet-sempetin buatin untuk mas dimas, cepet makannya nanti dingin.� ujar yani. � eh ni, mas mo nanya nih..guru musik kamu itu, siapa namanya..? mbak suci itu ..sudah punya pacar.. belum..? � ujar dimas perlahan. � nah.. kan ketahuan ..kalau emang naksir sich, kenapa nggak bilang dari tadi..pake acara ngeles segala..! basi tuh mas �! Ujar yani. � iya..iya sorry mas kan orangnya pemalu! � seloroh dimas sambil pasang muka
tersipu.. � yah�. kalo mas sich orangnya bukan pemalu lagi, tapi malu-maluin! � sambar yani membuat wajah dimas yang tadi tersipu-sipu jadi sontak menekuk, membuat yani meledak tawanya. setelah bisa menguasai dirinya, yani pun mulai berujar � sekarang sih setahu yani, mbak suci itu belum punya pacar! abisnya dia itu orangnya tertutup banget! malah ada yang bilang mbak suci itu benci sama laki-laki� soalnya�� � soalnya kenapa ni..? pernah diintipin sama laki-laki..! pernah dicium sama laki-laki..? � potong dimas yang kontan dibalas dengan jitakan dijidatnya �wadauuuw..� jerit dimas � yeeh..asal nyamber aja�! mas dimas mau dengar nggak..? atau yani pulang nich�?� sembur yani kesal. � jangan ni ! sory tadi mas terlalu tertarik, jadi nya penasaran deh..ok deh lanjutin lagi..mas janji nggak akan motong-motong lagi..� sesal dimas. � gini mas, menurut kabar yang beredar, dulu pernah mbak suci pacaran sama seseorang, tapi orang itu jauh lebih tua dari mbak suci. dan menurut kabarnya sih..pacar mbak suci itu seorang pengusaha, tapi pengusaha apa yani juga kurang jelas, yang jelas
ternyata pengusaha itu telah beristri ! dan hal ini yang membuat mbak suci kecewa, lalu berusaha bunuh diri denggan cara menabrakan mobilnya kearah mobil pasangan pengusaha itu.. pasangan itu akhirnya meninggal .. sedangkan mbak suci mengalami kebutaan.. memang sih mbak suci tidak ditahan karena tidak cukup bukti, tapi peristiwa itu menorehkan duka yang amat mendalam dalam diri mbak suci, sehingga membuat mbak suci berubah dari pribadi yang riang dan terbuka menjadi pribadi yang tertutup, terlebih sama dengan makhluk yang namanya laki-laki.. � ujar yani menutup penjelasannya. dimas tersentak, tidak disangkanya perjalanan hidup gadis itu sangatlah rumit dan menyedihkan. hal ini semakin menumbuhkan rasa simpati yang mendalam dalam diri dimas terhadap gadis itu.
setelah hening sejenak, pikiran dimas berputar, keningnya bersambung pertanda sedang berpikir keras, suasana mendadak berubah hening, tapi tiba-tiba.. � mammamia let me go�!� sentak dimas tiba-tiba. membuat yani tersentak terkejut � mas dimass�! jangan ngagetin gitu donk, kalau yani jantungan
gimana..? � semprot yani kesal. � eh muncrat tuh... mana ada biji cabenya lagi�! � seloroh dimas sambil pura-pura menyeka wajahnya dengan tersenyum-senyum seraya menggoda yani � mas dimas ember�! yani pulang nih�! � rajuk yani manja, membuat dimas gemas dan menowel pipi sepupunya itu. � sorry sorry tadi mas cuma becanda, lagian yang jantungan siapa sih..? mas apa kamu..? asal semprot aja..!, soalnya gini nih..ni, mas baru aja kepikiran satu cara agar guru musik mu itu bisa dekat sama mas..� ujar dimas sambil tersenyum simpul. � cara ? cara apaan mas..? � sambung yani penasaran.. � ada aja�..! � sambar dimas sambil mencubit kedua pipi yani, yang tentu saja membuat yani makin sebel � mas dimas�emmbeeeerrr..! �
siang itu suci datang ketempat kursus tidak sendirian, suci datang dengan anjingnya, seekor rotweiller. anjing yang memang merupakan anjing khusus yang memang sudah terlatih untuk menuntun orang buta. kalau selama ini suci datang tidak membawa rufus - nama anjingnya -, ini
dikarnakan, anjingnya itu habis dititipkan suci ke dokter hewan. menurut dokter, binatang itu terluka karena ada yang menendangnya dengan kuat, sehingga membuat rufus terluka dan harus dirawat dengan intensif. rufus berjalan sambil mengibaskan ekornya kekiri dan kekanan. Saat ini lukanya telah sembuh dengan sempurna. Dengan berlari kecil, rufus pun menghantar tuannya yang cantik ketempat kursus. saat memasuki halaman tempat kursus, tiba-tiba rufus mengeram hebat dan� � grrr..guk..guk..gerrr..� rufus menggonggong tanpa henti kala melihat seseorang yang dikenalinya.. orang itu hanya bisa menenggak ludahnya dan berujar dalam hati � oh god�.kenapa kau pertemukan aku lagi dengan makhluk ini� malah jadi piaraannya target lagi..! � � rufus.. apaan sich..! calm down baby�take it easy�!.� ujar suci berusaha menenangkan anjingnya. � maaf yach..entah kenapa hari ini anjing saya kelihatan agak aneh, tapi biasanya dia ramah kok..! � ujar suci sambil berusaha mengikatkan rufus ketiang pagar. � oh nggak papa kok mbak saya udah biasa lagi , mungkin dia pikir
saya mau nyakitin mbak, jadi dia langsung over protektif�� ujar lelaki tersebut yang langsung saja dibalas dengan geraman oleh rufus. � suara kamu sepertinya saya pernah dengar deh�tapi dimana yach�? � sambung suci seraya berusaha untuk berpikir tapi belum sempat menemukan jawabannya, satu suara menimpali, � ini mas dimas mbak, saudara yani, katanya sih pingin kursus disini, Katanya biar� bisa.. � belum sempat meneruskan ucapannya yani sudah menjerit karna dicubit oleh lelaki yang ternyata adalah dimas itu, � biar ..bisa jago main musik kayak mbak suci..� sambung yani sambil mendelikkan matanya kearah dimas. � oh..iya aku ingat sekarang .. kamu orang yang tempo hari mengembalikan tas saya kan..? yang habis itu pingsan kan..? yang� yang katanya habis dikejar bencong kan..? � ujar suci sedikit menahan senyum � ii..iya sich.. tapi soal bencong�jangan dibawa-bawa donk.. saya kan malu..� ujar dimas yang langsung niimpali dengan cekikik tawa yani yang tentu saja dibalas dengan plototan mata oleh dimas. � maaf sebenarnya saya ingin tunggu kamu sampai kamu sadar waktu itu,
untuk ucapin terimakasih..tapi karna saya ada urusan jadi saya harus buru-buru maafkan saya yach..? dan sekali lagi terimakasih� karna kamu udah mau ngembalikan tas saya..� ujar suci lembut. membuat dimas serasa terbang angannya.
siang itu benar-benar merupakan siang yang paling memalukan buat dimas, selain hanya dia yang paling gede, dia juga yang paling bego ! setiap alat musik yang dicobanya selalu saja bermasalah. dari trombone yang tiba-tiba langsung copot kala Ditiup dimas yang tentu saja disambut gelak tawa oleh anak-anak kursus, sampai gitar yang putus senarnya tiga akibat dipetik dimas terlalu kuat, dengan menahan malu dimas minta ijin pada suci untuk keluar sebentar yang diiyakan dengan senyum- senyum oleh suci� sejenak saat dia melangkahkan kakinya keluar, suara geraman kembali terdengar. dimas menghela nafas berat � what now ? oh god gimme a break !� keluhnya, setelah menarik nafas panjang dimas pun berujar � ok, kayaknya kita harus selesaikan masalah kita sekarang deh jing�� ujar
dimas sambil berjongkok didepan rufus seperti orang bego. � aku tahu aku salah sudah nendang kamu tempo hari, tapi kan kamu yang mulai duluan. siapa suruh kamu kencingi kaki aku..? kamu jadi anjing jangan gitu donk..� sambung dimas kayak orang gila nggobrol dengan anjing , tanpa menyadari bahwa dirinya dipandangi orang yang lalu lalang dengan pandangan aneh. � ok aku mau jelasin masalahnya, aku saat ini suka sama majikan kamu, en sekarang lagi PeDeKT ! jadi kamu jadi anjing, harus kasih support ke aku donk..! jangan galak galak gitu, gak baek dendam sama orang ! apalagi kalo orangnya cakep ! � timpal dimas merasa kecakepan. � nah, kalo kamu mau baikkan sama aku, tiap kali aku datang aku akan kasih kamu sosis satu, gimana�? maukan ? � sambungnya. sejenak rufus terdiam terlihat seolah berpikir, Lalu akhirnya pertanyaan dimas dibalas dengan tiga kali gonggongan oleh rufus � guk�guk..gukk..! � � tiga..? aih kamu anjing apa orang sich..? serakah amat..! timpal dimas yang langsung oleh dibalas geraman oleh rufus. � ok, ok tiga sosis�deal! Dasar anjing monyong�!� ujar
dimas sambil meletakan tangannya dibawah mulut rufus yang langsung dibalas dengan jilatan manja rufus. � dasar anjing matre�! � semprot dimas dalam hati. � wah, mas dimas bisa jadi pawang anjing nih ! lihat tuh mbak suci, rufus udah jinak sama mas dimas ! � ujar yani yang ternyata telah keluar bersama suci karena pelajaran kursus telah selesai.� eh sudah selesai ? wah aku ketinggalan donk..� ujar dimas � yeeh bukan ketinggalan lagi ! mas dimas malu-maluin ! besok mas dimas belajar kentungan aja deh ! � sembur yani � jangan gitu ni, dimas kan baru belajar, nanti lama-lama pasti bisa ! � timpal suci berusaha membesarkan hati dimas � eh ngomong-ngomong udah mau pulang ci,? aku antar yach, rumah kamu dimana ? aku bawa mobil kok! dan rasa-rasanya cukup buat kita se..� belum sempat dimas menyelesaikan ucapannya suci sudah memotong, � nggak usah mas, aku bisa sendiri kok, biar aku sama rufus aja jalan kaki�� � tapi kan kalo naik mobil lebih�cep..� kembali ucapan dimas terpotong oleh suci, � jangan kasihani aku mas�� ujar suci sedih, sambil berlalu sembari memberi kode kepada rufus untuk berjalan
meninggalkan dimas yang terbengong-bengong menatap kepergian gadis itu.
dimas menghempas kan tubuhnya keatas ranjang, pikirannya menerawang menembus langit-langit kamar tidurnya. � ternyata benar apa yang dikatakan oleh yani� dibalik senyumnya, suci masih belum sepenuhnya membuka hati nya untuk seorang pria�� keluh dimas didalam hatinya. � apakah yang sesungguhnya harus aku lakukan,,? Apakah benar aku sesungguhnya telah jatuh cinta pada suci ? ataukah�? Oh God please gimme a sign ! rintih hati dimas. Sementara itu, alunan lembut tembang have you ever really love a women nya bryan adam, semakin membuat suasana hati dimas semakin luruh dalam ketidak pastian�..
Akhirnya kini dimas punya kesibukan baru, hari harinya mulai diisi dengan pelajaran musik. setiap hari dirinya selalu berusaha untuk lebih dekat dengan gadis itu, tetapi gadis itu selalu
terlihat berusaha untuk memperlakukan dimas sama seperti dengan anak kursus lainnya, tidak ada perlakuan khusus buat dimas. Apapun yang dilakukan dimas tidak pernah membuahkan hasil, entah telah berapa kali dimas berusaha untuk mengajak gadis itu untuk keluar bersama atau sekedar makan siang tapi selalu ditolak suci dengan halus, Dan ini tentunya membuat dimas sedih. Entah kenapa kesedihan itu terasa sangat mengiriskan buat dimas, perasaan ini terasa sangat menyakitkan dibanding saat dia harus menghabiskan waktunya berminggu-minggu di rumah sakit. Dirinya yang selama ini semula hanya berusaha untuk mendekati suci karena keisengan dan perasaan sesaat, kini perlahan lahan berubah. sesuatu telah timbul dalam diri dimas setiap kali bayang gadis buta itu melintas di pelupuk matanya. Dari perasaan iba dan simpati, perlahan berubah menjadi perasaan ingin melindungi dan rasa sayang yang mendalam. entah kenapa sehari saja dirinya tidak melihat gadis itu, dimas selalu merasa gelisah. seperti hari ini, karna ini hari sabtu maka tidak ada jadwal untuk kursus musik. untuk
mengusir kebosanan dan rasa rindunya yang mendalam kepada suci, dimas melarikan mobilnya dengan cepat. Jalanan pagi itu cukup lengang. Ini dikarenakan banyak orang ingin menghabiskan waktunya diakhir pekan dengan keluarga masing masing, ketimbang pergi keluar rumah. akhirnya Mobil Honda city yang dikemudikan dimas perlahan melambat, dan akhirnya berhenti sama sekali didepan sebuah katedral. Selama diperjalanan tadi dimas terbenam dalam lamunannya. kala dia melirik kearah kalender kecil di dashboard mobilnya, terlihat sebuah lingkaran merah melingkari sebuah tanggal, dan tanggal tersebutlah yang akhirnya membuat dimas memutuskan untuk memutar balik mobilnya kearah katedral.
Dimas melangkahkan kakinya kedalam katedral itu, suasana cukup lengang didalam katedral tersebut, satu dua orang perlahan meninggalkan dimas yang akhirnya tinggal sendiri didalam katedral tersebut. langkahnya semakin mendekati mimbar, Perlahan dimas menyalakan
dua buah lilin kemudian menaruhnya didepan altar. Sejenak dimas mengangkat wajahnya menatap wajah bunda maria yang tersenyum kepadanya, perlahan dimas menundukkan mukanya dan berlutut. Hatinya terasa amat damai saat itu, segala bebannya terasa berkurang, dimas pun tidak melupakan mendoakan kedua orang tuanya yang telah meninggal, karena memang itulah tujuannya datang ke katedral ini, Hari ini tepat tiga tahun yang lalu, kedua orang tua dimas meninggal akibat kecelakaan. Setelah sekian lama dimas berdoa didengarnya suara langkah kaki mendekat, sesuatu terasa bergetar dihati dimas, dimas perlahan membuka matanya, dipalingkannya wajahnya perlahan dan�.� Suci�.? � ujar dimas terkejut, saat tahu orang yang berlutut disebelahnya adalah gadis yang teramat dirindukannya, begitu pula dengan suci, dia tidak menyangka akan bertemu dimas di katedral ini � dimas..? sedang apa kamu disini ? ujarnya tak kalah terkejut � a.. aku sedang mendoakan kedua orang tuaku..kalau kamu ? � balas dimas balik bertanya � hari ini hari
meninggalnya sahabatku�aku datang kemari untuk mendoakan mereka�� Ujar suci perlahan dan agak terbata, raut wajahnya sedikit berubah kala menyebut kata �sahabat�. sejenak hening melingkupi ruangan katedral. dimas dan suci tenggelam dalam alam pikiran mereka masing masing, sebelum akhirnya keheningan terpecah oleh kalimat suci � mas Bantu aku menyalakan lilin yach..? ujar gadis itu lembut, dimas pun dengan sigap mengambil tempat lilin dan menyalakan sebuah � tolong nyalakan sepasang yach mas�� ujar suci perlahan. akhirnya setelah meletakan sepasang lilin tersebut diatas meja altar, dimas pun memalingkan wajahnya, ditatapnya wajah suci yang sedang berlutut berdoa. wajah cantiknya yang tersiram hangatnya sinar semburat lilin membuat wajah suci terlihat semakin cantik, ini membuat dimas terpaku menatap wajah gadis tersebut. Gadis itu berlutut sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dada, kepalanya tertunduk. Rambutnya yang indah perlahan jatuh kedepan menutupi sebagian wajahnya yang manis, membuat dirinya terlihat sangat mempesona.
Perlahan terlihat bening mengalir turun dari pipi gadis manis itu. Hal ini tentunya sangat mengejutkan diri dimas, spontan dikeluarkannya sapu tangannya dan disekanya air bening tersebut. Gadis ini terdiam. hal ini kontan saja membuat dimas salah tingkah, � ma�maafkan aku ci�aku..aku..� gagap dimas menyadari tindakannya barusan � nggak apa apa mas�kamu nggak salah�� keluh suci pelan, seraya bangkit dari duduknya dan perlahan melangkah pergi meninggalkan dimas yang sejenak masih diam terpaku. � suci�! Tunggu..! � panggil dimas serentak. Kakinya bergetar membawa tubuhnya keluar dari ruangan katedral. saat dilihatnya suci berjalan menyusuri trotoar, langkahnya pun dipercepat, dengan setengah berlari akhirnya dimas dapat dengan mudah menyusul gadis itu. � maafkan tindakanku tadi ci, aku..aku hanya tidak kuasa�melihat kamu seperti itu�sungguh ci..! aku sama sekali tidak ada maksud untuk kurang ajar pada dirimu ! � ujar dimas dengan terbata. � aku tahu itu mas..aku tahu..! kamu bukan orang seperti itu�tapi aku saat ini ingin sendiri !
tolonglah mas hargailah keinginanku ini�� rintih suci memelas � ci�mengapa kau selalu berusaha untuk membuat jarak denganku ? mengapa kau selalu berusaha untuk menghindar dari ku.. ci ? tolong jangan siksa aku seperti ini ..apa salahku padamu ci..? � keluh dimas pelan � aku tidak menghindar mas�aku..aku hanya�aku..� suci tidak mampu meneruskan ucapannya, air matanya sudah tidak dapat terbendung lagi. melihat itu dengan perasaan sayang, dimas membelai pipi gadis itu, disekanya air mata yang menetes dengan tangannya,. � aku..aku sayang kamu ci�maafkan aku, tapi..buat aku kamu jauh lebih berharga dari apapun juga� ! melihat kamu sedih seperti ini hatiku pun terasa pedih� maafkan aku ci, tapi aku tidak ingin mengingkari isi hatiku lagi ! aku�.aku jatuh cinta padamu�ci ! � ujar dimas berterus terang, pengakuan dimas ini kontan membuat derai air mata suci makin menderas, � kenapa mas�? Kenapa harus aku..? aku tidak pantas untukmu..! aku gadis buta ! masih banyak gadis yang lebih baik dan lebih sempurna dariku �.! � rintih suci dibalik isak tangisnya. � aku tidak peduli ci� aku
tidak peduli dengan keadaanmu ! aku sayang sama kamu apa adanya..! beri aku kesempatan ci, aku janji aku akan menjagamu selamanya�� balas dimas sambil memeluk gadis itu dan membelai rambutnya yang panjang. Akhirnya suci pun menyerah dalam kepasrahannya, direbahkannya kepalanya di dada bidang dimas, Air matanya membasahi kaus putih lelaki itu, dimas dengan lembut memeluk dan mencium kening suci. suci perlahan mengangkat wajahnya, dimas menatap wajah yang amat disayangnya itu, dibelainya anak rambut suci yang tergerai, lalu perlahan kepalanya pun merunduk, diciumnya bening yang menetes dipipi gadis itu perlahan, gadis itu mengeluh pelan � dimas�..� lalu perlahan bibir dimas mendekat kearah bibir suci yang tipis..dipegangnya dagu gadis itu dan diangkatnya perlahan�dengan penuh rasa sayang dikecupnya bibir orang yang paling disayangnya itu dengan lembut seraya membelai rambut gadis itu. diperlakukan seperti itu, suci pun hanya bisa terisak. Perlahan tangannya akhirnya bergerak memeluk leher dimas, diresapinya ciuman hangat lelaki itu dengan air mata berlinang,
lalu entah mengapa kemudian suci berusaha melepaskan diri dari pelukan dimas. � maafkan aku mas�.lupakanlah aku.. aku tidak pantas menerima cintamu..! aku akui aku�aku juga sayang sama dimas, tapi ada banyak perbedaan antara kita ..cinta kita tidak akan mungkin pernah bersatu�jadi biarkan aku sendiri mas..� ratapnya sambil berusaha untuk lepas dari genggaman dimas. � kenapa ci ! apakah kau tidak percaya dengan perasaanku ini�.bagaimana caranya agar kamu bisa percaya ci�? Tolong lah ci..jangan siksa aku seperti ini�Jawablah ci..! apakah yang harus aku lakukan, agar kamu percaya bahwa aku benar benar mencintaimu.. ? aku mohon ci�! Pinta dimas dengan suara memelas. Tapi suci tidak mampu lagi untuk berkata, Suci hanya bisa mengeluarkan air matanya, dan kemudian berlari menjauhi dimas, yang tentu saja terkejut dan mengejarnya karena khawatir keadaan suci yang tidak bisa melihat tapi dengan nekatnya berlari meninggalkannya. � suci�jangan pergi�! Suci ..tunggu�.! � teriak dimas memanggil.
langkahnya dipercepat berusaha mengejar gadis tersebut,
tapi mendadak langkahnya melambat. matanya mendelik, nafasnya yang tadi terdengar memburu perlahan melambat, dimas memejamkan matanya tubuhnya tertunduk, sementara kedua tangannya memegang dadanya yang berdenyut sakit, sejenak dimas menatap nanar kearah suci yang perlahan berlari menjauh meninggalkan isak tangis dibelakangnya. Perlahan dimas berusaha bangkit, dengan masih memegang dadanya, dimas berusaha kembali untuk mengayunkan langkahnya, tetapi baru dua kali melangkah, tubuhnya telah tersungkur kedepan. satu seruan keluar dari bibirnya sebelum dimas kehilangan kesadarannya. � suci�.! �
lampu ruangan operasi masih menyala merah, suasana dirumah sakit itu terasa hening, hanya sesekali terdengar suara isak tangis suci yang tersendat. Sudah beberapa jam gadis itu terpekur di sudut ruangan, kedua tangannya di pergunakan untuk menutup wajah manisnya yang terlihat pucat, sementara bulir bulir air mata seakan
tercurah tanpa henti dari kedua matanya. Melihat keadaan suci yang seperti itu, yani jadi semakin terenyuh. Didekatinya gadis itu lalu dipeluknya � sabar yah mbak�kita berdoa saja semoga papa dan tim dokter bisa menyelamatkan mas dimas..� ujarnya berusaha untuk menenangkan suci. � ini salah mbak, ni� ini salah mbak ! tidak seharusnya mbak meninggalkan dimas sendirian. Mbak yang salah ! mbak memang bodoh�! Ratap suci sambil berlinang air mata. Yani pun maklum, bahwa rupanya hati itu gadis itu telah mencair, dan akhirnya tertambat kepada diri dimas seorang. Kecemasan dan kesedihan yang terpancar diwajah gadis itu sudah cukup membuktikan besarnya perhatian dan rasa sayang suci kepada dimas. tiba tiba Lampu ruang operasi mendadak mati. Lalu seorang bercadar perlahan muncul dari pintu ruang operasi, orang itu membuka cadarnya,dan ternyata dia adalah dokter wisnu. � papa�! � yani perlahan berlari memburu kearah ayahnya diikuti oleh suci yang telah terlebih dulu mengelap air matamnya � bagaimana keadaan mas dimas pa� ? bagaimana pa�.? mas dimas nggak apa apa kan ..? � desak
yani cemas � untuk saat ini papa belum bisa memberikan janji apa apa, papa dan tim dokter telah berusaha melakukan yang yang terbaik�tapi..� belum sempat dokter wisnu menyelesaikan ucapannya, yani telah memotong pembicaraan ayahnya � tapi apa pa�? Jadi mas dimas..? sudah �.sudah�� yani tidak kuasa melanjutkan ucapannya, air matanya telah membanjir. Sementara itu suci yang mendengar apa yang telah dikatakan yani, perlahan tubuhnya menjadi lunglai, kedua lututnya tidak kuasa menopang tubuh dan jiwa nya yang tergoncang hebat, kedua tangannya menutup mulutnya yang ternganga, kedua matanya yang buram membeliak dan�.� Dimas�! � Suci berteriak sekencangnya sebelum akhirnya terjerembab pingsan.
Suci perlahan terjaga dari pingsannya, dipegangnya keningnya yang berdenyut sakit, � mbak� mbak suci sudah bangun.? � satu suara menimpali � yani�mbak dimana? � rintih suci pelan. saat pikirannya mulai jernih, suci pun tersentak. �dimas�! ni.. dimas dimana ? mbak
mau ketemu dimas�! � ujarnya seraya berusaha turun dari tempat tidur � mbak sabar mbak, mbak harus tabah ! mbak jangan seperti ini� mbak masih sakit�� ujar yani sembari berusaha untuk menahan suci � tidak ni, lepaskan mbak, Mbak harus ketemu dengan dimas ! harus ni ! ini semua salah mbak..! � ratap suci berusaha membujuk yani � tolong antarkan mbak, ni.. mbak minta tolong..� ulang suci. Hati yani terenyuh melihat keadaan suci � baiklah mbak, yani akan antar mbak ketempat mas dimas tapi mbak harus janji, mbak harus tabah yach ?�� ujar yani perlahan seraya menuntun suci ke luar kamar. � mbak janji ni�� sahutnya pelan. Langkah suci serasa berat, sungguh dirinya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dimas telah tiada, dia sungguh merasa bersalah meninggalkan dimas sendirian. Dia sesungguhnya mengakui, bahwa dirinya juga perlahan mulai menyayangi pemuda itu, luka hatinya yang selama ini membuatnya tersiksa perlahan sirna seiring kehadiran pemuda itu. Sehingga jika saat ini suci harus menerima
kenyataan bahwa dia harus kehilangan dimas, sungguh suci tidak akan sanggup.
Yani perlahan menuntun suci kesebuah kamar, sesampainya di dalam, yani membantu suci untuk mengenakan pakaian steril. setelah itu yani menuntun suci kepingir sebuah ranjang. � mbak, yani akan tinggalkan mbak disini, kalau mbak butuh yani, yani ada di luar mbak tinggal panggil saja dan yani janji yani akan segera datang..� ujar yani pelan � terimakasih ni �.� timpal suci pelan. Yani pun perlahan meninggalkan suci sendirian bersama tubuh dimas yang terbujur kaku diatas ranjang, sekelumit senyum tersirat dibibirnya�
Tangan suci perlahan merayap menyusuri pinggiran ranjang, saat tangannya menyentuh jemari dimas, tangisnya perlahan mulai terdengar � mas..maafkan aku mas, semua ini salahku ! aku..aku seharusnya tidak pergi meninggalkanmu saat itu�aku..aku ..memang egois ! sesungguhnya
aku..aku pun sayang padamu mas ! entah kenapa saat itu aku tidak ungkapkan saja semuanya..aku.. aku memang bodoh..! � rintih suci dengan air mata berlinang.� mas�aku mohon ! bangunlah demi aku�aku tahu aku tidak pantas untukmu, aku seperti ini bukan karena aku tidak sayang padamu� sungguh mas, aku sangat sayang padamu.. aku ..aku..tidak ingin kehilangan mu..aku tidak ingin kau pergi secepat ini mas�kalau selama ini aku selalu berusaha untuk menghindarimu, itu bukan karena aku membencimu, mas sungguh ! aku..aku hanya tidak ingin kau menjalani hidupmu dengan seorang cacat seperti aku� � rintih suci. perlahan dibelainya wajah dimas dengan lembut. tangannya pun dengan penuh kasih sayang mengusap rambut lelaki tersebut, perlahan suci mendekatkan bibirnya ke telinga orang yang telah mencairkan hatinya itu, dengan teriring isakannya, suci pun berbisik pelan.� dimas�aku..aku pun cinta padamu..! � bisik suci sambil terisak, air matanya mulai menetes membasahi pipi dimas, perlahan suci menyibakkan rambut panjangnya yang terurai,
lalu dengan lembut dikecupnya pipi dimas. Kemudian perlahan bibirnya mulai beralih, bibirnya yang tipis perlahan menyentuh bibir dimas, lalu dengan perasaan sayangnya, bibir dimas yang masih hangat itu pun dikecupnya. Sejenak tubuh suci bergetar saat bibirnya yang mungil menyentuh bibir dimas, lalu tiba tiba suci merasa bibirnya dilumat dengan lembut, lalu dirasanya ada sepasang tangan yang dengan lembut memeluknya serta membelai rambutnya. � aauuwww�� sejenak suci terpekik seraya melepaskan ciumannya pada dimas, lalu didengarnya satu suara menyahut � suci�..? � suci tergagap, dirinya benar benar terkejut, �dimas� kamu..kamu tidak�? � timpal suci seakan tidak percaya, dengan perlahan disentuhnya dada lelaki itu, saat dirasakannya ada debaran di dada dimas, Sejenak suci pun tersadar � ahk..dimas jahat�. Dimas jahat ! � Rajuk suci kesal, seluruh perasaannya campur aduk antara senang kesal dan malu. wajahnya perlahan merona memerah, diangkatnya tangannya hendak memukul dimas tapi diurungkannya niatnya itu,
lalu tiba tiba dipeluknya lelaki itu dengan erat � dimas�.jahat! kenapa dimas mempermainkan perasaan suci seperti ini..? dimas senang yah lihat suci sedih ? dimas senang yah melihat suci khawatir�? � rajuk suci manja ditengah tengah isakannya. Dimas membelai rambut suci yang tergerai didadanya, perasaannya saat itu benar benar bahagia � suci sayang, maafkan dimas�..dimas sungguh tidak tahu apa yang terjadi�yang dimas ingat, tadi dimas mengejar suci, lalu dada dimas mulai sakit dan akhirnya dimas pingsan, dimas tadi terbangun karena dimas merasa ada seseorang yang mencium dimas dan..ternyata itu kamu ci ! sungguh dimas senang sekali ci..� ucap dimas perlahan. � jadi tadi dimas�.dimas tadi..? ucap suci terbata bata, dimas menggaguk perlahan � kayaknya semua ini ulah yani deh� tampaknya dia ingin agar kita bisa lebih dekat..� balas dimas pelan. suci memalingkan wajahnya kearah pintu, lalu perlahan didengarnya suara tawa tertahan dari seberang pintu � yani�! Awas yah.. kamu udah malu maluin mbak ! tunggu kamu yah ..!� suci berujar sambil hendak berdiri
menuju pintu. dirinya sangat malu saat itu, tidak dapat dibayangkannya bahwa dirinya tadi menangisi dimas seperti itu ! bahkan sampai berani mencium bibir dimas ! benar benar wajah gadis itu memerah menahan malu, apalagi mengingat pengakuan hati yang tadi diucapkannya didepan dimas, membuat gadis itu benar benar serasa hendak terbang meninggalkan ruangan itu, tapi baru bergerak sebentar, suci merasa kedua tangannya ditahan. lalu dirasakannya tangan itu memeluknya, disusul satu suara lembut berbisik di dekat telinganya, � suci sayang�aku tidak punya apa apa untuk kuberikan padamu.. aku pun tidak tahu, apakah dengan keadaanku yang seperti ini, apa aku bisa membahagiakan mu� tapi aku bisa pastikan satu hal �aku janji, aku akan selalu ada di samping mu, saat kau terjaga di tidurmu, saat kau kesepian, atau Saat air matamu menetes, Aku janji akan selalu ada disisimu dan memeluk mu erat, akan kupenuhi hidup mu yang suram dengan cinta�dan tak akan pernah ada lagi air mata yang akan menetes dipipimu, karena aku kan selalu ada untukmu sayang..aku janji��� Ucap dimas
pelan. Suci tertunduk, bening perlahan kembali mengalir dipipinya � dimas..apakah nantinya kau tidak akan menyesal�? Aku hanya seorang gadis bu..� ucapan suci terpotong oleh dua jari dimas yang menyentuh bibirnya. � stt�..kan dimas sudah bilang, dimas cinta dan sayang sama suci apa adanya, kalau dimas harus mencintai seseorang, maka orang itu adalah kamu ! dimas tidak pernah memberikan syarat apapun untuk orang yang dimas cintai, jika dimas mencintai seseorang tapi tidak bisa menerima keadaannya, maka buat dimas itu bukan cinta! karnanya suci, dimas tidak peduli dengan keadaanmu, apapun yang terjadi kamu tetaplah suci rakasiwi ! suci yang dimas cintai selamanya�� ucap dimas dengan lembut, sembari membelai pipi
suci yang kemerahan. � dimas�. Aku�aku �� rintih suci pelan, suci tidak mampu lagi untuk melanjutkan perkataannya, hatinya benar benar bahagia. setelah sekian lama, jiwanya yang kering dan gersang akhirnya bagaikan tercurahkan air surga yang menyejukkan. dipeluknya erat tubuh dimas, seakan tidak ingin dilepasnya lagi
selamanya, dimas pun balas merangkul gadis itu. Dirasakannya debaran suci didadanya, sungguh debaran itu benar benar membuatnya bahagia. perlahan dimas kembali menundukkan kepalanya, lalu dikecupnya kening suci, lalu ciumannya pun turun ke pipi suci, suci pun hanya terdiam. Saat dirasakannya bibir dimas bergerak kearah bibirnya, suci pun perlahan merekahkan bibirnya dan�
� Ehmm,.. sorry menganggu ! ini obatnya, diminum 3 x 1 sebelum makan, terus yang ini 2x1 sebelum makan juga, yang botol harus dikocok dahulu ! obatnya saya taruh dimeja, dan jangan lupa diminum rutin ! sekali lagi maaf menggangu dan ..selamat malam ! � ujar seorang suster yang rupanya tanpa mereka sadari telah memasuki kamar dimas dan menyaksikan adegan tadi. dimas dan suci benar benar terkejut, untuk sesaat mereka melepaskan pelukan masing masing dan berlagak seperti abg yang ketangkap basah lagi pacaran. suster itu pun sambil tersenyum senyum akhirnya keluar dari kamar dimas dengan bergegas. � dasar suster rese, nggak bisa liat orang lagi senang aja..! � umpat dimas kesal, sementara
suci terlihat tersenyum � dimas sih nakal..! � rajuk suci manja. Dimas kembali menatap wajah suci yang merona merah menggemaskan tersebut, dimas pun merasa gemas lalu�.� Auuwww�..dimas ! � pekik kecil terdengar dari bibir suci, karena dirinya kembali disergap oleh dimas, yang rupanya masih penasaran gara gara tadi diganggu si suster rese�.sementara itu dari kaca kecil di pintu kamar dimas, yani, yang memang sedari tadi mengintip membeliakkan matanya lebar lebar saat melihat adegan tersebut � wah..film 17 tahun keatas gratis nih�� ujarnya sambil clingak clinguk takut kepergok sama bokapnya, dokter wisnu.
* * * *
malam itu udara cukup cerah, tidak terlalu dingin, tapi bisa dibilang cukup sejuk. Suci merapatkan jaketnya, kemudian kepalanya pun disandarkan ke bahu dimas. Malam itu adalah malam perpisahan tahun, waktu saat itu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat lima belas
menit, suci dan dimas memang ingin melewatkan detik detik pergantian tahun ini dengan semesra mungkin. Karenanya, dimas sengaja memilih untuk melewatkan saat saat tersebut dengan berjalan jalan bersama suci di areal taman kota. Mereka tidak sendiri, selain mereka ada banyak pasangan yang juga memilih taman itu untuk melewatkan saat pergantian tahun. Selain dikarenakan lokasi taman yang cukup luas, udara disekitar taman juga cukup segar. Ini membuat setiap orang yang yang berada ditaman tersebut betah untuk berlama lama, dan tidak terkecuali dengan pasangan suci dan dimas. Setelah berjalan jalan cukup lama, dimas akhirnya menuntun suci untuk duduk di sebuah bangku taman. �duduk, ci�� ujarnya lembut. � terima kasih mas�� timpal suci tak kalah lembutnya. Sesaat suasana hening sejenak, �ci�.� terdengar suara dimas memecah kesunyian. � apa�.?� Balas suci. � aku boleh nggak�? Dimas kembali berujar, tapi kali ini sengaja tidak nieruskan. � nggak boleh ! � balas suci sadis. � ih�dimas kan belum ngomong apa apa, koq sadis amat ! � ujar dimas sambil
cemberut. Suci tertawa kecil mendengar nada suara dimas yang terdengar menggemaskan. � habisnya kamu sih, siapa suruh nggomong suka nggak diterusin. Emangnya kamu mau apa sih, dimas sayang�.� Ujar suci mesra, sambil tangannya mencubit perut dimas. � auwww�suci, dimas kan sakit� � keluh dimas manja � tapi nggak apa apa deh�.yang penting, dimas bolehkan tiduran di pangkuan suci sayang�� balas nya lagi. � huuuh....dimas, suci kirain mau apaan ! boleh sih, tapi kepala dimas kan berat ! jadi imbalan untuk suci apaan ? � timpal suci. Dimas terdiam sejenak lalu kepalanya bergerak, suci yang telah merasakan gelagat tidak baik secara refleks menahan wajah dimas yang sedang termonyong monyong hendak mencium dirinya � eiitsss�no kiss tonight ! itu Cuma buat special moment ! jadi cowok yang kreatif donk, masa imbalannya cium, itu sih bukan imbalan namanya, tapi emang lagi pengen ! � � sembur suci yang kontan membuat dimas cemberut � yah, suci�.masak nggak boleh, boleh yach ? � timpal dimas nggak mau kalah. Sejenak suci berpikir, kemudian sambil tersenyum
manis, suci akhirnya bersuara � ehm..boleh deh, tapi ada tambahannya ! dan tambahannya, dimas harus bayar suci dengan�.� Kini suci yang gantian memutuskan ucapannya ditengah jalan, � dengan apa ci�? � ujar dimas penasaran. Suci membenarkan untaian rambutnya yang terurai, kemudian setelah itu didekatkan bibirnya kearah dimas dan berbisik pelan�� dengan selamanya mencintai dan menjaga suci�..� bisik suci mesra. Mendengar itu, Tidak sampai hitungan ketiga dimas pun langsung berbaring di bangku itu dan menyandarkan kepalanya kepangkuan suci, lalu dimas berujar, � ok�sayang, sekarang gantian, dimas yang minta DK nya�� suci mengerenyitkan keningnya, � DK ? apaan tuh mas..? � Tanya suci heran � kalo DP kan artinya down payment, alias panjar, nah kalo DK artinya down kissing�.� Ujar dimas sambil tersenyum senyum dengan posisi bibir dimonyong monyongkan. � oh, down kissing�ok deh, siap yach�?�balas suci pelan. Tangan kanan suci pun perlahan mengatup dengan posisi jari semuanya berada ditengah seperti posisi tangan sedang
mencomot sesuatu. Lalu tanpa perasaan berdosa tangan itu diturunkan ke wajah dimas dengan gerakan seolah hendak mencium, tapi alangkah malangnya buat dimas, jari yang sebenarnya hendak dilayangkan suci ke bibir dimas malah nyasar ke mata dimas ! bahkan suci pun menirukan bunyi orang berciuman. � mmhuuuuaaahhhccc�.� Ujar suci keras, yang tentunya langsung dibalas dengan tawa meledak oleh dimas. � aduh suci sayang ..itu sih bukan down kissing, tapi matok�� ucap dimas setelah berhasil menghentikan tawa lepasnya Sambil mengucak matanya yang tadi sempat � dicium � alias dipatok tangan suci. � Aiih dimas�� ucap suci manja seraya mencubit cubit dimas � auuww..auww..suci stop donk�.� pinta dimas seraya berusaha menghindar, tapi suci tetap saja melayangkan cubitannya tanpa henti seraya tertawa tawa kecil. Karena tidak mampu lagi untuk menahannya, secara refleks dimas menarik kepala suci kebawah, di peluknya leher suci dan dilabuhkannya ciumannya ke bibir suci yang ranum dengan lembut. suci pun perlahan membalas ciuman itu dengan mesra. Sejenak suci
dan dimas serasa tidak ingin untuk melepas kan ciuman hangat tersebut, tapi akhirnya dengan tersengal sengal karena kehabisan nafas mereka pun mengakhiri ciuman tersebut.� Kalau ini sih bukan down kissing lagi, tapi kissing up ! � bisik dimas ditelinga suci mesra, dan ini membuat senyum suci kembali merekah. Mendadak langit menjadi terang, lalu terdengar suara suara ledakan dilangit malam. � selamat tahun baru sayang�� bisik suci mesra. � selamat tahun baru juga �..� balas dimas tak kalah mesranya, sembari menatap wajah suci dengan pandangan mesra. � Eh, sekarang kan sudah bisa dibilang special moment, kissingnya mana ? � ujar dimas berseloroh. Suci tersenyum, lalu dikecupnya kening dimas. � yah, suci�kok Cuma di jidat ? � protes dimas. � yeeh�tadikan sudah suci panjarin tadi�.ih..dimas serakah amat sih�! � sembur suci membalas protes dimas. Dimas pun akhirnya hanya bisa tertawa kecil. Sesaat suasana hening sejenak, yang terdengar hanyalah suara ledakan kembang api yang membahana diatas langit. Perlahan dimas menggenggam tangan kanan suci, dibelainya
perlahan dengan pipinya. Suci pun tidak mau diam, tangan kirinya dipergunakan untuk membelai rambut dimas. � mas�� suci berujar ditengah tengah suara kembang api. � ehhmm..? � dimas bergumam. � apakah dimas bahagia�.? � ujar suci tiba tiba. Dimas perlahan bangun dari tidurnya, lalu dipeluknya tubuh mungil suci.� Suci�. Saat ini dimas sungguh amat bahagia. saat ini dimas merasa bahwa Tuhan sedang tersenyum kearah kita berdua. dengan memberikan suci kepada dimas, maka Tuhan telah memberikan sendiri kebahagiaan tersebut langsung kepada dimas. jadi ci, dimas mohon jangan lagi suci merasa bahwa diri suci tidak sempurna sehingga tidak bisa membahagiakan dimas. Buat dimas, suci sungguh sempurna. Saat ini, dulu, dan sampai nantinya�..� ujar dimas lembut sembari membelai rambut suci yang wangi. � bagaimana dengan suci, apakah suci bahagia ? � dimas balik bertanya. suci menundukan kepalanya lalu perlahan mengangguk. � apakah suci tidak menyesal punya pacar jantungan ? � dimas kembali bertanya. Suci kali ini menggelengkan kepala. � apakah nanti nya
suci akan sabar menjaga dimas jika penyakit dimas kambuh ? � dimas kembali bertanya. Suci hendak menganggukan kepalanya tapi langsung dipotong dimas, � yang ngangguk atau nggelengkan kepalanya punya nenek binaragawan! � sembur dimas tiba tiba. Suci yang sebenarnya hendak menganggukan kepalanya langsung saja membatalkan niatnya. tawa renyah pun langsung terdengar dari bibirnya. � ih.. dimas tuh yang omanya binaragawan�! Suka asal deh ! � semprot suci disela sela tawanya. � abisnya, masa ditanyain dari tadi Cuma angguk sama nggeleng doank, padahal tadi waktu dimas ditanyain, dimas jawabnya panjang banget tuh sampe bibir dimas dower..� dimas menimpali. Suci pun tersenyum � jadi dimas sebenarnya mau dengar suci ngomong apa ?� Tanya suci dengan wajah tersenyum. � dimas ingin suci ngomong seperti yang waktu dimas dirumah sakit��ujar dimas. � ehm..yang mana yach ? suci sudah lupa tuh ! � balas suci sambil tersenyum senyum. � yach suci�.masak sudah lupa ? sekali aja deh yach ? � ucap dimas setengah memaksa. � ih..namanya orang lupa
masak dipaksa sih ? � suci pun berujar sambil bergegas berdiri dan hendak meninggalkan bangku itu. Dimas yang membaca gelagat tidak baik langsung memburu. � i..iya deh sorry, dimas nggak bakalan maksa lagi �� ucap dimas penuh sesal. Suci pun tersenyum manis. � kita pulang yuk ? � ujarnya pada dimas. Dimas pun menganggukan kepalanya, lalu menggandeng tangan suci, keduanya pun bergandengan tangan. Perlahan suci menundukan kepalanya, lalu dari bibirnya yang tipis terucap satu kalimat yang hampir tidak terdengar. � aku cinta padamu mas�..� ucap suci pelan. suara suci sangat kecil, tapi dimas masih dapat mendengarnya. Senyumnya pun perlahan mengembang, jemarinya pun meremas jemari suci lembut � aku pun juga, sayang�� bisiknya pelan.
* * * *
hari hari selanjutnya terasa begitu indah bagi dimas dan suci, cinta mereka demikian erat dari waktu ke waktu. Setiap saat dimas selalu menemani hari hari suci, wajah suci yang dulunya selalu terlihat pucat kini semakin hari
menampakan ronanya. Kegalauan dan kesedihan yang sebelumnya selalu terbayang jelas diwajah cantiknya kini pupus sudah. Kini wajah itu telah menampakan rona kebahagiaan dan keceriaan. Sesuatu yang telah lama tidak pernah dilihat oleh orang lain sebelumnya. Wajah suci yang cantik kini terlihat semakin cantik dengan hiasan senyum yang kini tidak pernah lepas dari bibirnya. Perubahan ini juga dirasakan pada diri dimas. Dirinya yang selama ini sering sakit sakitan dan sudah jadi langganan tetap rumah sakit kini keadaanya semakin membaik, ini tentunya tidak lepas dari perawatan dan kasih sayang suci yang dengan setia selalu menemani hari hari dimas dan memenuhinya dengan cinta kasih yang akhirnya telah menumbuhkan semangat dalam diri dimas untuk dapat melawan penyakitnya.
Hari ini tepat satu tahun dimas mengungkapkan isi hatinya kepada suci di katedral, oleh karenanya dimas kembali mengajak suci untuk kembali mengunjungi katedral tersebut sekaligus mendoakan dan dan meminta restu
kepada orang tua dimas. Setelah menyalakan dua pasang lilin dan meletakannya diatas mimbar, dimas dan suci pun berlutut. Sembari menggenggam jemari suci dengan erat, dimas pun mulai berdoa. � Tuhan�terimakasih atas semua yang telah Kau berikan pada diri dimas�.Kau telah berikan dimas kesehatan, keselamatan, dan cinta�..sungguh, dimas sangat bersyukur atas semua pemberian Mu ini� terlebih untuk pemberianMu yang sangat special�� dimas perlahan menghentikan doanya, tangannya meremas jemari suci dan suci pun perlahan membalasnya dengan meremas jemari dimas dengan lembut. � Tuhan hambamu ini juga ingin berdoa untuk kedua orang tua hamba mu ini..berkatilah mereka yang kini selalu disisi Mu, dan biarlah setiap berkat berkat Mu selalu tercurah diatas mereka berdua� juga untuk hambamu yang tersayang suci rakasiwi�hamba mohon agar kau selalu sinari hidup dan jalannya dengan sinar cinta Mu, dan terangi dunianya dengan kasih Mu, sehingga hamba Mu ini dapat merasakan kasih sesungguhnya yang telah Kau berikan di antara
kami berdua�dan menjadikannya cinta yang tak terpisahkan untuk selamanya�. Dimas pun menutup doanya dan diamini oleh suci. Dimas melirik kearah suci, kemudian di kecupnya kening suci perlahan. � yuk�� ajak dimas sembari membantu suci untuk berdiri. Suci pun perlahan tersenyum lalu bergegas berdiri dan beranjak dari tempat itu. � kita sekarang mau kemana mas ? � Tanya suci perlahan. � kita akan ziarah kemakam ayah dan ibu..sekalian kita akan minta restu pada mereka�� ujar dimas seraya membukakan pintu mobil buat suci.
Sekitar setengah jam, akhirnya mobil dimas telah sampai diareal pemakaman. Dimas oun menepikan mobilnya dn memarkirkannya. Dimas membantu suci untuk berjalan diantara nisan nisan yang ada, sekitar sepuluh menitan berjalan, akhirnya suci dan dimas memasuki satu areal makam yang cukup mewah. Dimas membantu suci untuk duduk di tepian makam. � ayah, ibu, dimas datang. Maaf sudah lama dimas tidak datang untuk menggunjungi ayah dan ibu.� Dimas berucap pelan
tubuhnya sesaat bergetar. Suci yang merasakan hal itu pun berusaha menenangkan dimas dengan memegang lembut lengan dimas. Dimas perlahan menoleh, dilihatnya suci mulai menaburkan bunga bungaan yang mereka bawa keatas makam. � ini suci bu, yah, dimas hari ini sengaja datang hari ini untuk mengenalkan suci kepada ibu dan ayah�dimas harap ayah dan ibu mau merestui kami�.. PRAAANK..! � ucapan dimas terpotong oleh suara benda pecah. Dimas sangat terkejut kala dilihatnya tangan suci berdarah, sementara itu dilihatnya kendi kecil tempat air yang memang biasanya ada di makam itu tergeletak pecah berhamburan. � astaga..s..suci ? tangan mu berdarah ! � sentak dimas dengan keadaan terkejut. Dilihatnya suci meringis kesakitan sambil menggigit bibirnya. � dimas�� rintihnya pelan. Dengan refleks. Dimas mengeluarkan sapu tangannya dan membungkus tangan suci yang berdarah. � ci..kamu harus diperiksa dirumah sakit�.ayo kita pergi sekarang ! � ucap dimas, dengan spontan di panggulnya tubuh suci sembari berjalan bergegas meninggalkan areal makam �
mas�suci udah nggak apa apa koq.. turunin donk ? � ucap suci pelan � entar deh kalo sudah sampai di mobil � ucap dimas perlahan. wajahnya benar benar serius. � dimas�khawatirin suci yach ? � suci berujar pelan. � yah iyalah ! masak khawatirin tukang rujak ! � ucap dimas sedikit kesal. Sementara itu suci terlihat tersenyum. Sesampainya dimobil, dimas pun mulai melarikan mobilnya, suci yang walaupun tidak bisa melihat tapi mampu menyadari keadaan sekitarnya perlahan mengingatkan dimas. � mas bawa mobilnya yang pelan aja deh. Suci udah nggak apa apa koq. � akhirnya dimas pun perlahan memelankan laju kendaraanya. Sesaat suasana terasa hening hingga akhirnya suci pun memecah kesunyiaan. � mungkin ayah dan ibu dimas tidak merestui hubungan kita�.� Ujarnya pelan dengan wajah tertunduk. Mendengarnya dimas pun tersentak kaget. Buru buru dihentikannya mobilnya. � ci�kamu ini ngomong apa sih ? semua itu nggak ada hubungannya dengan hubungan kita ! semuanya hanyalah kebetulan ! � dimas berujar dengan nada gusar. � dimas marah
yach sama suci�?� suci berbisik perlahan. Dimas pun menghela nafasnya, � enggak ci� tadi aku terlalu khawatir� aku benar benar takut kalau kamu pergi seperti kedua orang tua dimas. Dimas khawatir karena dimas takut kehilanganmu ci ! � ujar dimas, sembari menyeka peluhnya. � mas�maafkan suci yah�dimas sampai jadi begini pasti karena suci�� suci mendesah pelan. Melihatnya dimas hanya tersenyum. � Sekarang selain om wisnu dan yani, suci adalah satu satunya orang yang dimas sayang, jadi sudah sewajarnya jika dimas mengkhawatirkan suci kan..? � dimas berujar sembari membelai wajah suci. Suasana di dalam mobil kemudian menjadi hening, mereka berdua mulai diam satu sama lain hingga akhirnya suci berucap � mas, kalau boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi pada orang tua dimas�.?� Dimas perlahan menghela nafasnya, pandangannya perlahan meredup. � ayah dan ibu meninggal karena kecelakaan. Saat itu dimas sedang di operasi di singapura dan dalam keadaan koma. saat dimas sadar, dimas tidak di beritahu apa apa. om wisnu dan yani yang kala itu baru saja pindah dari
Kalimantan, sengaja merahasiakannya demi menjaga jantung dimas agar tidak kumat. dimas mendengar kabar itu setelah enam bulan kemudian. Menurut om wisnu penyebab kematian ayah dan ibu adalah karena ulah seorang gadis yang cemburu kepada ayah� hanya sayangnya om dimas juga tidak mengetahui siapa sebenarnya gadis yang dimaksud, karena om wisnu baru datang kejakarta setelah sebulan kejadian itu berlangsung�� dimas tidak sempat meneruskan ucapannya, karena didengarnya suci memekik kecil. � kenapa ci ?...mulai sakit lagi.. ? � Tanya dimas khawatir. � i..iya mas..sedikit� � suci berucap pelan, dan ini kontan membuat dimas mulai memacu cepat mobilnya. � la..lalu bagaimana dengan gadis itu mas ? � Tanya suci dengan wajah berubah. � dimas juga tidak tahu ci�menurut om wisnu gadis itu lalu dilepas polisi karena kurang cukup bukti, selain itu karena menurut om wisnu, gadis itu akhirnya mengalami��kebutaan..� sembari mengatakan kalimat terakhir dimas pun perlahan menolehkan kepalanya kearah suci. Dimas terkejut kala melihat
wajah suci yang pucat, gadis itu terlihat menggigit bibirnya, sementara itu bulir bulir air bening terus mengucur tanpa henti dari kedua matanya. Melihat itu dimas pun menghentikan mobilnya. Jemarinya hendak membelai wajah suci tapi tangannya langsung ditepis suci dengan keras. � suci�? Kenapa�.? � dimas bertanya dengan nada gusar, dirinya benar benar tidak mengerti apa arti dari perubahan dalam diri suci. � tu..turunkan aku di..disini mas ! � ujar suci tiba tiba. � kenapa ci ? apa ada ucapanku yang salah�atau�� belum sempat dimas mengakhiri ucapannya, suci telah melepaskan handle pintu mobil milik dimas dan bergegas keluar. Dimas yang terkejut akan tindakan suci pun dengan terburu buru bergegas keluar dari mobilnya dan berusaha mengejar suci, sementara itu gerimis yang sebelumnya hanya menggantung di angkasa perlahan mulai tercurah, � suci..tunggu�! � ujar dimas dengan keras sembari berusaha memperpendek jaraknya dengan gadis itu, sementara itu suci masih dalam keadaan terisak masih berusaha menjauhi dimas. Dirinya benar benar tidak tahu kemana langkahnya
berpijak. Yang dia tahu dia hanya ingin pergi meninggalkan dimas sejauh mungkin. � suci�!...kenapa..? � ucap dimas setelah dirinya berhasil menggengam tangan suci dari belakang � salah mas�! Semua ini salah..! � ujar suci keras diantara isak tangisnya. � apa yang salah ci ? aku tidak mengerti�� ucap dimas seraya berusaha untuk memegang kedua pundak suci, tapi kembali ditepis oleh suci. � semuanya mas..! semua�! � teriak suci dengan nada bergetar bola matanya yang keruh mulai membeliak. Wajahnya yang pucat kini mulai basah oleh air mata dan rinai rinai hujan. � ci�aku tidak pernah melihat kesalahan dalam hubungan kita..! aku�� ucapan dimas terpotong oleh ucapan suci � hubungan kita sudah merupakan suatu kesalahan mas..! seharusnya kamu tidak boleh mencintaiku�! Rintih suci diantara isakannya.� Tapi kenapa ci..? aku mencintai mu..! dan tidak ada yang akan bisa menggubahnya�.aku..� ucapan dimas kembali terpotong � semuanya sudah berubah..! dan semestinya memang harus berubah�! � kali ini suci berujar setengah menjerit. melihat hal itu
dimas berusaha untuk menenangkan gadis itu dengan cara merangkulnya, tapi kembali ditepis oleh suci � lepaskan mas..! jangan kau kotori lagi tangan mu dengan menyentuhku..! aku..aku tidak sesuci namaku aku�.aku kotor. aku orang berdosa�! � jerit suci histeris, melihat hal itu dimas berusaha mengguncang guncangkan kedua pundak suci � sadar ci, sadar ! kamu tidak perlu seperti ini.. semuanya kan bisa kita bicarakan�� dimas berusaha menenangkan suci, tapi usahanya tidak berhasil. Suci terus meracau tanpa henti meminta dimas pergi meninggalkannya. Melihat hal ini dimas benar benar putus asa dan akhirnya�PLAAAKK ! tanpa bisa ditahan lagi tangan dimas akhirnya melayang juga�suci menjerit kecil matanya membeliak, sementara kedua tangannya memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh dimas, untuk sementara suasana menjadi hening. Perasaan dimas saat itu benar benar campur aduk. matanya bolak balik memandangi tangannya yang tadi digunakan menampar suci. � terima kasih mas�aku ..aku memang pantas untuk mendapatkannya�� ucap
suci pelan. air matanya kembali menetes, namun kali ini sudah tidak ada isak yang mengalir dari bibirnya. Lalu dengan perlahan, dengan langkah goyah suci berjalan meninggalkan dimas. Sementara itu dimas hanya bisa menatap suci dengan pandangan hampa, dirinya benar benar galau, ditamparnya wajahnya sekeras mungkin berkali kali. Dirinya benar benar menyesal�air matanya menetes tanpa henti � aku bodoh..aku kejam ..aku idiot�aku..� dimas terus meracau mengulang ulang makiannya pada dirinya sendiri sambil terus menampar wajahnya yang telah berubah warna menjadi merah. Sementara itu derai hujan mulai menggemuruh, menerpa dan membasahi tubuh dimas yang akhirnya hanya bisa jatuh berlutut di tengah genangan air yang perlahan membasahi kedua kakinya.
Suci menutup wajahnya dengan kedua tangannya, hatinya benar benar teriris. Kenyataan yang harus dihadapinya memang sungguh berat, dirinya benar benar tidak menyangka bahwa masa lalu kelam yang berusaha untuk dikuburnya dalam
dalam akhirnya terkuak kembali. Isakkannya telah lama terhenti, tapi derai bulir bulir bening tetap saja mengalir turun dari kedua pipinya. Sejenak angannya pun melayang pada peristiwa empat tahun yang lalu, sebuah peristiwa yang sesungguhnya tidak ingin diingatnya lagi�
* * * *
� aku tidak bisa melakukannya ci..! dia adalah istriku! Aku tidak bisa menceraikannya begitu saja..! � terdengar satu suara menimpali. � tapi mas bayu kan sudah janji akan menikahiku! sekarang aku ingin mas penuhi janji itu ! � suci berkata dengan ketus.� Ci, sadarilah posisiku ! aku hanya bergantung dari harta istriku. Setiap saham perusahaan adalah miliknya ! dan aku hanyalah bertugas untuk menjalankannya! � tapi mas, mas bayu kan laki laki. kalau mas mau, mas kan bisa berusaha untuk mencari pekerjaan sendiri, kita bisa mulai lagi semuanya dari awal�� ujar suci seraya menggengam jemari bayu herlambang. � lalu mengubur semua usaha dan keringat yang telah
kulakukan selama ini ? sorry ci, aku belum segila itu ! � semprot bayu herlambang sambil menepis kedua tangan suci. � mas�! Jadi..? apa arti hubungan kita selama ini ? setelah semua yang telah terjadi mas ingin semuanya berlalu begitu saja ? � tanya suci dengan nada keras. � ya ! � bayu herlambang menimpali dengan tegas. Melihat reaksi bayu, suci benar benar terpukul, matanya membeliak sementara tangannya digunakan menutup mulutnya. Sementara itu bayu herlambang terlihat mengambil sesuatu dari dalam tasnya sambil tersenyum dirinya berkata kepada suci � uang ini sudah lebih dari cukup buat kamu untuk memulai hidup yang baru, kamu bisa beli rumah, mobil baru atau apapun juga yang kamu inginkan ! � sembari berucap bayu herlambang melempar segepokan uang kearah muka suci, hal ini kontan membuat suci meradang. � aku tidak butuh uang mu! Aku bukan wanita murahan ! kamu..kamu tidak bi..bisa membeli aku seperti itu..aku..aku..� ucap suci terbata bata, dan langsung dipotong oleh bayu herlambang � terserah ! aku sudah muak ! tapi asal kau tahu ci,
aku tidak ingin kamu merusak rumah tanggaku lagi ! � bentak bayu herlambang. Tiba tiba satu suara menimpali. � bagaimana mas ? sudah beres ?� � su..sudah ma�.aku..aku sudah membereskannya..� ujar bayu herlambang terbata bata � hai pelacur ! sudah dengar kan ? Suamiku kini sudah tidak punya urusan apa apa dengan mu ! jadi awas, kalau kamu masih berani beraninya morotin mas bayu lagi kamu bakal tahu rasa ! phuiiich�! Ujar seorang wanita gemuk sambil meludah kewajah suci. � ayo, pa aku jijik terus terusan ada disini. Lama lama aku gatal jadinya ! � ujar wanita itu yang ternyata adalah istri dari bayu herlambang. Akhirnya bayu dan istrinya yang memang sebenarnya sudah menunggu diluar sejak tadi, meninggalkan rumah itu. Sementara itu, suci yang diperlakukan seperti itu akhirnya hanya bisa meratap diatas kedua lututnya, matanya terlihat membara penuh dendam, dan sejurus kemudian..suci bergegas berdiri wajahnya mengelam. dengan setengah berlari, suci mengusap air matanya, setelah berhasil membuka pintu mobilnya, tidak peduli dengan keadaan
rumah yang berantakan, suci memacu mobilnya mengejar kedua pasangan itu�.
Mobil mobil dijalanan saat itu sangat ramai, tapi suci tidak mempedulikannya. Dipacu mobilnya sekencang kencangnya. Hatinya benar benar dikuasai amarah. Entah telah berapa mobil yang disalipnya dan berbuah dengan makian. Tapi suci tidak mempedulikan semuanya. Kakinya menginjak pedal gas dalam dalam. Matanya nyalang menatap kedepan, saat dilihatnya sebuah sedan mercy hitam membayang didepannya, langsung saja diinjaknya gas mobilnya dalam dalam dan akhirnya�.BRUAKK! bumper taruna yang dikendarainya menabrak keras bumper belakang mobil sedan mercy tersebut, kedua penumpangnya tentu saja sangat terkejut. � pa�! ada apa ini ? siapa orang gila itu ? � ujar nyonya herlambang gusar. � i..itu..suci ma�� ucap bayu herlambang dengan tergagap. � ngapain si wanita jalang itu ? jangan takut pa�kita balas dia biar mampus sekalian..! � ucap nyonya herlambang berapi api. � ba..baik ma..! � ujar bayu herlambang
seraya menekan pedal gas semakin dalam. Kemudian adegan kejar kejaran pun terjadi. Mobil mereka berpacu sedemikian cepatnya, sehingga Tidak sedikit para pengguna jalan yang memaki saat hampir bersentuhan dengan mobil keduanya. Saat memasuki areal jembatan, bayu herlambang mulai menaikan kecepatannya, setelah merasa jauh meninggalkan suci, tiba tiba bayu herlambang memutar mobilnya hingga posisi mereka kini saling berhadap hadapan dengan mobil suci. Dan�� hantam pa ! mampusin wanita jalang itu�! � teriak nyonya herlambang dengan histeris. sementara itu dengan air mata berlinang suci pun menekan pedal gas dalam dalam, dan akhirnya��
Suci menghapus air matanya yang terus meleleh, sungguh terasa berat memang jika harus kembali membuka lembaran lama. Suci sadar, bahwa ini semua adalah kesalahannya, dirinya saat itu terlalu na� dan polos, dirinya yang saat itu masih sangat muda benar benar belum mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya. Suci akhirnya
mendapati dirinya terjebak dalam lingkaran cinta yang seharusnya terlarang untuk dijalaninya, bayu herlambang memang tergolong lelaki gagah. Walaupun usianya telah memasuki usia setengah abad, tapi penampilan fisiknya benar benar meyakinkan, apalagi suci yang selama ini sangat merindukan sosok figur seorang ayah, akhirnya terperangkap dalam bujuk rayu bayu herlambang yang notabene telah memiliki istri itu. Ironis memang, sebuah drama percintaan yang hanya menyisakan kepedihan kini harus terulang kembali. Suci yang baru saja bisa merasakan arti cinta dan kebahagiaan yang sesungguhnya, kini harus menerima kenyataan yang sangat menyakitkan, orang yang telah menumbuhkan kembali benih benih cinta dihatinya itu ternyata adalah buah hati orang yang telah melukainya dahulu. Suci merapatkan kedua lututnya, air matanya masih terus mengalir kala didengarnya satu suara memanggilnya � mbak..? mbak kenapa�? �ujar seseorang yang akhirnya berjalan mendekati suci. � yani�.� Suara suci terdengar bergetar saat mengenal suara yang memanggil
namanya. saat dirasanya tangan yani menyentuh pundaknya, suci langsung berbalik dan memeluk yani, tangisnya pun kembali tumpah. Yani yang kebingungan akhirnya hanya bisa balas memeluk suci � mbak, penyakit mas dimas kambuh lagi� sebenarnya apa yang telah terjadi mbak ? kenapa semuanya jadi begini ?� ucap yani perlahan. � ini salah mbak ni, seharusnya mbak harus menyadari dari awal siapa sesungguhnya dimas� kalau saja mbak menyadari nya dari awal, semuanya tidak akan berakhir begini�� rintih suci disela sela tangisnya. � maksud mbak apa ? yani benar benar nggak mengerti�� tanya yani penasaran. Setelah berhasil menguasai perasaannya perlahan suci pun membuka suaranya �ni, semua ini salah mbak, mbak����..� dengan tersendat suci pun meneruskan ceritanya.
dimas perlahan membuka matanya, dadanya terasa berdenyut sakit. Matanya nanar menatap sekelilingnya, dilihatnya beberapa orang suster sedang mengukur tekanan darahnya, sementara itu disisi tempat tidurnya dilihatnya yani sedang
memandangnya dengan wajah kuyu, berkas berkas air mata masih tergambar jelas diwajahnya. � yani�.� Dimas berujar pelan, saat kesadarannya mulai pulih satu seruan terdengar dari bibirnya � suci�.!� Lalu dimas berusaha untuk beranjak bangun, dan tentu saja langsung dihalangi oleh para suster. � suz, lepaskan ! aku harus ketemu dengan suci lepaskan ! � ronta dimas. � dimas ! jangan bodoh kamu? Tubuh mu masih terlalu lemah, kamu hanya akan mempercepat kematian mu kalau kamu terus seperti ini ! � bentak dokter wisnu. � om, biarkan dimas om�dimas harus menemukan suci ! dimas harus minta maaf sama suci ! lepaskan dimas om�� ratap dimas sembari tetap berusaha untuk lepas dari pegangan para suster. � tahan dia suz, tolong beri dia penenang�! � perintah dokter wisnu kepada salah satu suster yang menahan dimas. � baik dok..� sang suster pun bergegas menyiapkan sebuah suntikan, dengan dibantu oleh dokter wisnu dan berberapa suster lainnya, maka suster tersebut pun mulai menyuntikan obat penenang itu ke lengan dimas. Dimas yang sebelumnya terlihat meronta ronta
perlahan tenaganya berkurang, para susterpun akhirnya dengan perlahan melepaskan pegangannya pada diri dimas. � suci�..maafkan aku�suci�. Suci..! � dimas merintih menyebut nyebut nama suci. Tubuhnya benar benar letih, juga akibat pengaruh obat penenang. Perlahan air mata terlihat menetes disudut mata dimas, walaupun akhirnya dimas dapat terlelap dengan bantuan obat penenang, tetapi hatinya tetap menangis di dalam tidurnya, melihat hal ini yani pun terisak dan memeluk dokter wisnu � pa, yani nggak tega melihat mas dimas seperti ini pa�.� isak yani dalam pelukan ayahnya. � sabarlah ni, papa juga mengerti akan hal ini, tapi akan lebih berbahaya lagi buat dimas jika dia akhirnya tahu siapa suci sebenarnya disaat saat seperti ini� itu hanya akan memperparah kondisinya dan kamu tahu konsekwensi terburuk yang bisa terjadi kan ? � ucap dokter wisnu perlahan. yani pun mengangukan kepalanya, setelah menghapus air mata yang memberkas dipipinya, yani perlahan melepaskan pelukan dari papanya � jadi apa yang sekarang harus yani lakukan pa..? � tanya yani
seraya memandangi dimas dengan perasaan sedih. � saat ini papa minta kamu untuk jaga mas kamu ini, kalau nanti dia sadar, jangan kamu bebani pikirannya dengan masalah suci. Papa tahu ini penting, tapi buat papa nyawa mas mu jauh lebih penting lagi. Kamu mengertikan ni ? � ujar dokter wisnu kepada yani. � iya pa, yani ngerti�� ujar yani perlahan. � papa tahu , kalau papa bisa mengandalkan mu ni, sekarang kamu pergi, siapin semua keperluan mas mu, papa juga mau ke ruang UGD kayaknya tadi suster Soraya butuh bantuan papa�� ucap dokter wisnu sambil berlalu, sementara itu yani pun perlahan menyusul kepergian dokter wisnu setelah sebelumnya merapikan selimut dimas. Sementara itu perlahan terlihat bening kembali menetes dari sudut mata dimas, bibirnya tergetar dan mulutnya merintih pelan � suci���
suci perlahan berjalan menyusuri koridor rumah sakit, setelah sampai pada sebuah ruangan, suci pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada suster yang mengantarnya kedepan kamar
dimas. � terima kasih suz�..apa sekarang saya boleh masuk kedalam ? � ujar suci pelan. � boleh, tapi sebentar saja yah..soalnya pasien baru saja diberi obat penenang, jadi harus istirahat.� Balas si suster, yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh suci. Suci perlahan membuka handle pintu kamar, lalu dengan perlahan suci berjalan menyusuri dinding kamar, saat dirasanya tubuhnya membentur ranjang suci pun perlahan menghentikan langkahnya. Dengan perlahan suci menyentuh wajah dimas, saat yakin pemuda itu sedang terlelap, suci pun akhirnya menarik nafas lega. � dimas, suci datang�.maaf kalau suci harus menemui dimas seperti ini, suci tahu dimas sayang sama suci�.suci juga sadar kalau dimas sangat mencintai suci, tapi�.� Sejenak suci tidak meneruskan ucapannya, tangannya menghapus air mata yang mulai menetes � tapi�. suci juga sadar, seandainya dimas menyadari siapa suci sesungguhnya dimas pastilah akan sangat membenci suci�..sungguh mas, sedari awal suci tidak pernah berniat untuk menyakiti perasaan dimas. Apalagi berniat untuk menghilangkan
nyawa kedua orang tua dimas�.. semua yang terjadi memang suci akui semua adalah kesalahan suci�. suci.. rela jika harus membayarnya dengan nyawa suci�. tapi�. tapi�� ucapan suci mulai tersendat sendat isakannya mulai terdengar disela sela ucapannya. � tapi suci juga tidak akan bisa hidup jika akhirnya dimas membenci suci selamanya�.bu..buat suci, dimas adalah hidup suci sendiri..! jika suci kehilangan dimas kemana lagi suci harus cari hidup suci�.? � air mata suci perlahan menetes di lengan dimas, sejenak lengan dimas bergerak. � dimas sayang�selamat tinggal� suci rasa, ini yang terbaik buat kita berdua�.jaga diri dimas baik baik, selamanya suci akan selalu mencintai dimas, dan kemanapun dimas berada, cinta suci akan selalu menyertai dimas�.� Suci akhirnya menutup ucapannya dengan mengecup pipi dimas. Dengan air mata berlinang, dan dengan disertai langkah yang gontai suci pun meninggalkan ruangan itu. Sesaat setelah kepergian suci, terlihat bening mengalir dari sudut mata dimas yang tertutup rapat. Sesungguhnya dimas dapat mendengar setiap kata yang diucapkan
oleh suci. tapi sungguh, untuk membuka matanya saja dimas sunguh tidak sanggup. Pengaruh obat penenang sangatlah kuat. Sesungguhnya Dimas sangat ingin berteriak sekuatnya saat kepergian suci, tapi yang bisa dikeluarkannya hanyalah air mata, sungguh dimas tidak sanggup menahan gejolak perasaannya, dan akhirnya dimas pun menyerah dalam ketidak berdayaanya. Akhirnya, setelah meneteskan air matanya yang terakhir Perlahan terlihat kepala dimas terkulai lemah. Titik titik biru yang ada dimonitor yang semula bergerak naik turun, kini berjalan rata. lalu terdengar bunyi siulan pelan dari arah monitor. Sesaat terdengar suara gaduh, pintu kamar dimas serentak terbuka, beberapa suster dan dokter wisnu yang tampak terlihat cemas memasuki kamar tersebut dengan terburu buru. �suster yunita siapkan prosedur CPR ! � seru dokter wisnu. � siap dok ! � timpal si suster. � suster soraya, siapkan alat pengejut ! � ujar dokter wisnu cemas � ba..baik dok � timpal suster soraya dengan bergegas. Dengan cepat dokter wisnu membuka dada pakaian dimas � dimas bertahanlah�! � dokter wisnu semakin
panik. � pengejut siap dok ! � seru suster soraya sigap. � ok hitungan ketiga ! � ujar dokter wisnu keras. � satu�dua�.tiga�! � dokter wisnu mengarahkan pengejut tersebut kearah dada dimas. Terlihat tubuh dimas terangkat keras keatas. � dimas ayo lawan..! � seru dokter wisnu cemas. � ayo kita ulangi ! hitungan ketiga. Satu�dua�..tiga ! kembali tubuh dimas terlonjak keatas lalu kembali terhempas lemah diatas ranjang. Sementara itu, diiringi rinai air hujan. tampak suci berjalan pelan, sesekali dihapusnya air matanya yang terus mengalir membasahi pipinya�. Langkah nya terlihat goyah, dan itu adalah terakhir kalinya suci terlihat berjalan di kota itu.
yani perlahan menggerakan sendoknya kearah mulut dimas, dengan perlahan dimas membuka mulutnya lalu melahap hidangan itu dengan perlahan, matanya terus saja menatap dinding putih ruangan rumah sakit itu dengan tatapan kosong. Sungguh, melihat tingkah dimas yang seperti itu yani sangatlah sedih. Sejak
kepergian suci tiga bulan yang lalu, tingkah dimas mulai berubah. Dokter wisnu memang berhasil menyelamatkan nyawanya, tapi tidak hatinya. Hati dimas benar benar lenyap seiring kepergian orang yang dikasihinya. Dimas benar benar tidak menyangka, orang yang demikian dikasihinya, orang yang sangat dicintainya ternyata adalah juga orang yang telah menghilangkan nyawa kedua orang tuanya. Dirinya benar benar galau. Haruskah ia membenci suci ? dimas sadar itu tidak mungkin ! dia terlalu mencintai suci dan tidak akan ada yang bisa merubahnya! tapi di sisi lain dimas juga tidak ingin dianggap sebagai anak yang durhaka. Masalah ini benar benar memusingkan dimas, sungguh persoalan ini membuat dimas tersiksa. Sifatnya yang sebelumnya sangat periang kini berubah seratus delapan puluh derajat. Kini dimas adalah satu pribadi yang sangat tertutup. Bayang kesedihan selalu terlihat mengantung diwajahnya, kini dimas tidak ubahnya sesosok boneka yang bernyawa. Mati segan hidup pun tak mau. Seluruh harapan dan keceriaan telah benar benar hilang dalam diri dimas.
yani berlari bergegas, langkahnya yang kecil dipercepat. Wajahnya menunjukan ekspresi bahagia, saat memasuki koridor rumah sakit, yani menghentikan larinya. Dengan langkah yang terburu buru yani berjalan memasuki ruangan rawat inap. Saat yani tepat berada di depan pintu ruangan dimana dimas dirawat, dengan cepatnya dibukanya pintu itu lebar lebar. � mas�mas dimas ! yani sudah dapat kabar mengenai mbak su�.� Yani tidak meneruskan ucapannya, matanya melongok kekiri dan kekanan. � mas..? mas dimas..? � yani tidak menemukan seorangpun ada di dalam kamar itu, yani pun melongok kekamar mandi tapi sosok dimas tetap tidak di temukannya. Dengan cepat yani berlari keluar dari ruangan itu. � suz, suster lihat nggak pasien kamar no tiga ? � Tanya yani pada seorang suster yang berpapasan dengan nya di koridor rumah sakit. � wah nggak tahu ni, aku juga baru gantian shift..� ujar suster tersebut yang memang sebelumnya sudah mengenal yani. � yah udah deh.. makasih yah..� ujar yani sambil melanjutkan langkahnya. Yani menyusuri setiap jengkal rumah sakit itu, tapi
sosok dimas sama sekali tidak ditemuinya, dengan langkah gontai yani perlahan berjalan kembali kearah kamar dimas, dengan lemas yani menghempaskan tubuhnya kesisi ranjang. � mas dimas�kamu dimana sih ? desah yani. Yani menghela nafasnya, tiba tiba matanya tertumbuk pada sepucuk surat yang terselip diatas meja. Perlahan dibukanya surat itu, lalu dibacanya rangkaian kata kata yang tertulis diatasnya.
� yani, mas sungguh berterima kasih atas perhatian yani selama ini kepada mas dimas. Mas dimas sadar kalau selama ini mas dimas sudah banyak menyusahkan yani dan om wisnu. Sungguh, mas dimas nggak punya apa apa untuk membalaskan kebaikan yani dan om wisnu. Karena itu mas dimas pikir kini sudah saatnya buat mas dimas untuk tidak lagi menyusahkan kalian. Saat ini mas sudah merasa sangat sehat. Mas ingin melanjutkan kehidupan mas lagi, tapi tidak disini�disini terlalu banyak kenangan yang manis tapi juga kenangan yang pahit buat mas, karenanya sekarang mas ingin pergi untuk melihat
dunia luar, semoga saja dengan kepergian mas dimas, hati mas dapat kembali seperti tenang sedia kala. Untuk masalah saham perusahaan, biarlah om wisnu saja yang nantinya menanganinya. Mas akan kasih kuasa penuh kepada om wisnu untuk menjalankan perusahaan papa. Dan buat kamu�rajin rajin belajar yach ? nanti kalau mas pulang, mas janji akan bawa oleh oleh�.salam sayang, dimas. �
yani melipat surat tersebut, kemudian disekanya air matanya.� Mas dimas bodoh�!� yani berseru keras, air matanya benar benar terkuras habis. yani tidak menyangka, kalau akhirnya dimas juga memutuskan untuk meninggalkan semuanya, setelah semua usahanya, akhirnya dimas pun menyerah dan bertekuk lutut diatas suratan takdir�
* * *
Lima tahun sudah berlalu sejak kepergian dimas, yani sudah menyelesaikan sekolahnya, dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Yani kini telah beranjak dewasa, berubah dari seorang remaja polos menjadi seorang wanita dewasa yang
matang. Selama masa masa itu, dirinya tidak pernah mendapatkan kabar maupun berita mengenai keberadaan dimas maupun suci. Keduanya hilang bagaikan tertelan bumi, segala usaha telah dilakukan yani, tapi semuanya hanya sia sia belaka, dan akhirnya hanya berbuah keputusasaan.
* * *
Sore itu udara sangat cerah, yani mengikat rambutnya kebelakang, wajahnya terlihat sangat cantik dengan senyumnya yang menawan. Tangannya yang cekatan sesekali terlihat membersihkan kotoran yang terselip di tanaman anggrek kesayangannya. Yani memang sangat menyayangi tanaman khususnya bunga anggrek setiap pagi dan sore, yani selalu menyiram serta merapikan tanaman kesayangannya itu. Yani baru saja hendak menggantung tanaman kesayangannya itu saat terdengar suara seseorang menyapa. � maaf, apa benar disini rumah dokter wisnu�? � yani serentak menoleh dengan diiringi senyumnya yang manis. yani membalas, � benar, tapi dokter
wisnunya�.. � yani tidak meneruskan ucapannya matanya terbelalak, kedua tanganya yang memegang pot bunga langsung terkulai lemas. Pot bunga itu pun akhirnya pecah berantakan. � ma�mas dimas�? � ucap yani tersendat. Orang itu pun tersenyum � yani�..mas pulang ! � orang yang ternyata adalah dimas itu menyahut. Yani kembali memperhatikan dimas dari kepala hingga ujung kaki. Sungguh keadaan dimas sangat memprihatinkan tubuhnya kurus, pipinya cekung dan rambutnya terlihat memutih, tapi bukan hanya itu yang membuat hati yani terenyuh, yang membuat hati gadis ini benar benar sedih adalah kenyataan bahwa dimas�.� Mas dimas�..� dengan air mata yang berlinang yani berlari memburu dimas, kemudian dipeluknya tubuh kakak sepupunya itu � mas dimas kemana saja ? yani sudah cari kemana mana tapi mas dimas seolah telah hilang di telan bumi, mas dimas jahat ! mas dimas tega meningalkan yani sendirian�� isak yani dalam pelukan dimas, perlahan dimas membelai rambut yani. � maafkan mas yach ni, selama ini mas nggak bisa menggirim kabar karena
mas kerja sebagai sukarelawan di daerah bencana. Mas terlalu sibuk jadi tidak sempat untuk mengirim kabar sama yani dan om wisnu, gimana kabarnya om ni ? baik baik saja kan ? � ucap dimas pelan. � mas, papa sudah meninggal dua tahun yang lalu�� rintih yani perlahan. Dimas tentu saja sangat terkejut, hatinya benar benar terkejut. � om wisnu�.� Ucap dimas tergetar. Dirinya sungguh tidak menyangka, pertemuannya dirumah sakit lima tahun yang lalu adalah pertemuannya yang terakhir. Dimas memeluk dan membelai rambut yani pelan, � maafkan dimas yach ni..mas memang salah�.� Ujar dimas pelan. Kemudian perlahan yani melepaskan pelukannya pada diri dimas, yani sejenak memperhatikan wajah dimas dengan seksama, kemudian dengan perlahan yani melepaskan kacamata hitam yang dipakai dimas�� ya Tuhan�! � yani terpekik. Wajahnya memucat. � mas�mas dimas�ke..kenapa ? kemana mata mas ? � ucap yani terbata bata.dimas perlahan tersenyum, lalu berujar pelan. � panjang ceritanya ni, ntar mas cerita tapi antar mas kedalam yach ? mas udah
lapar nich�� yani sejenak menghapus air matanya. � i..iya mas�mari yani tuntun..� sembari berkata yani perlahan menuntun dimas kedalam rumah.
Sejenak dimas menghirup kopi yang disajikan yani, lalu melanjutkan ceritanya.� Setelah meninggalkan rumah sakit, mas benar benar bingung hendak kemana. Saat itulah mas mendengar kabar mengenai bencana yang terjadi di aceh dan Sumatra, mas kemudian memutuskan untuk menjadi tenaga relawan. Sayangnya karena kondisi mas yang tidak memenuhi syarat akhirnya mas pun ditolak pergi secara resmi, tapi karena tekad mas sudah bulat maka mas pun berangkat kesana sendirian dengan biaya mas sendiri. Sesampainya disana kondisinya benar benar mengiriskan ! mas tidak dapat menggambarkan dengan kata kata yang tepat untuk menggambarkan situasi dan keadaan disana�� sejenak dimas menghentikan ucapannya, suaranya mulai terdengar bergetar , � seumur hidup baru kali ini
mas melihat keadaan yang menggiriskan seperti itu, mayat mayat bergelimpangan dimana mana�ibu ibu dengan keadaan menyedihkan menangisi mayat anak anak mereka, orang orang gila yang memenuhi sudut kota, rintihan mereka yang terluka, dan belum lagi orang orang yang berebut makanan bagaikan binatang! semuanya benar benar menyedihkan. Disana mas bersama rekan rekan relawan lainya bahu membahu untuk menolong mereka yang tersisa. melihat penderitaan mereka, mas benar benar merasa bodoh ! selama ini mas selalu merasa penderitaan mas begitu berat. Tapi disana mata mas terbuka, apa yang mas alami sesungguhnya tidak seberapa dengan yang mereka alami�. Mereka telah kehilangan segalanya, harta tempat tinggal, bahkan juga nyawa orang orang yang mereka kasihi... sesaat itu juga mas sadar kalau sesungguhnya mas sangat merindukan kalian semua, dan khususnya Dia�..� dimas tidak dapat meneruskan ucapannya kepalanya perlahan tertunduk, dari sela sela kaca mata hitamnya, yani dapat melihat bening yang mengalir. Setelah hening sesaat, dimas lalu
melanjutkan ceritanya. � satu saat, mas dan tim relawan menemukan seorang gadis kecil yang selamat. Umurnya kira kira sepuluh tahun, dan kondisinya benar benar mengenaskan. Tubuhnya penuh luka. dan yang paling menyedihkan buat mas adalah kedua matanya rusak akibat benturan benda asing saat gadis kecil itu terseret banjir� mas sangat menyukai gadis kecil itu. Biarpun keadaannya benar benar mengenaskan, tapi dia masih bisa tersenyum dan tertawa. dan yang membuat mas semakin tertarik sama gadis kecil itu adalah nama gadis kecil itu� dia memiliki nama yang sama dengan suci�� ujar dimas perlahan sambil tersenyum kecil. � suci anak yang manis dan periang. Selama di penampungan, dialah yang menjadi penghiburan bagi mas�menurut suci kedua orang tuanya meningal saat terjadi banjir, dan satu satunya kerabatnya adalah bibinya yang tinggal di Jakarta. Setelah itu mas memutuskan untuk membawa suci kejakarta. Sesampainya dijakarta, mas membawanya ke dokter spesialis mata. Menurut dokter, penglihatan suci dapat kembali lagi asal ada orang bersedia
mendonorkan matanya buat suci�.� Ucapan dimas terhenti karena tiba tiba yani memotong pembicaraan � dan�dan akhirnya mas..mas dimas mendonorkan mata mas kepada anak itu ? dengan mengorbankan penglihatan mas sendiri ? tapi..tapi kenapa mas�? � yani bertanya dengan nada terkejut. Dirinya benar benar tidak dapat mengerti dengan keputusan dimas yang merelakan penglihatannya demi seorang gadis kecil. Mendengar pertanyaan itu dimas hanya tersenyum kecil. � mungkin saat ini mas belum bisa menjawab pertanyaan kamu ni, tapi yang jelas mas rela melakukannya. Hati mas saat ini terasa lega. Setelah meminta rekan mas untuk menjaga suci selama masa penyembuhan, dan menitip pesan untuk mengantarnya ke kerabatnya, mas pun memutuskan untuk melakukan sesuatu�� dimas tidak meneruskan ucapannya, setelah sunyi sesaat kembali dimas melanjutkan ceritanya, dan kali ini suaranya terdengar sedikit bergetar. � selama tahun tahun terakhir ini mas telah dibutakan oleh perasaan mas. Mas telah melepas sesuatu yang sesungguhnya amat berharga buat mas�.mas
benar benar bodoh ni, mas seharusnya sadar kalau menengok kebelakang tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah terjadi�tapi tetap mas lakukan juga! Karenanya, mas pun telah bertekad untuk tidak lagi melihat kebelakang. Semuanya telah mas tinggalkan bersama dengan kedua bola mata mas� mas sungguh ingin menebus rasa bersalah mas kepada suci, beberapa tahun ini mas berkelana keberbagai tempat guna mencari tahu keberadaan suci, tapi dengan kondisi mas yang buta. semuanya menjadi sangatlah sulit ni ! walaupun begitu kini mas menjadi sadar bagaimana beratnya penderitaan suci selama ini, dan hal itu membuat mas semakin merindukannya�� Tutup dimas mengakhiri ceritanya. Yani yang sedari tadi terbawa arus perasaan dimas, perlahan berujar � selama beberapa tahun ini, yani tidak pernah mendapat kabar mengenai mbak suci..pernah sekali dulu yani dengar mbak suci balik kerumahnya, tapi itu hanya sebentar untuk mengurus penjualan rumah mbak suci..setelah itu kembali mbak suci menghilang, dan sampai kini tidak pernah lagi terdengar kabarnya�� ucap yani
pelan. Mendengarnya dimas tersenyum kecil � sabarlah ni, mas sangat yakin suatu. Saat nanti dia akan kembali buat mas�dan untuk itu mas akan rela menunggunya sampai kapan pun juga�.� Ucap dimas sembari menghapus berkas air matanya.
* * * *
Angin bulan desember benar benar mencucuk tulang. Dimas perlahan merapatkan ikatan syal yang teruntai di lehernya, hawa dingin yang menggigit membuatnya terbatuk batuk pelan. Sudah dua tahun terakhir ini sejak kembalinya dimas ke kota itu dia selalu terlihat menunggu seseorang di halte yang terletak di persimpangan jalan itu. Yani yang melihat keadaan sepupunya tentulah merasa teramat sedih. tapi mau bilang apalagi ? yani sangat paham sifat dimas yang keras. Dimas tidak mungkin akan mengubah
pendiriannya jika dia telah memutuskan sesuatu. Dan Yang bisa dilakukan yani hanyalah membuatkan bekal buat dimas setiap harinya. Dimas membelai tengkuk anjing kesayangannya, anjing itu telah bersama dimas sekitar satu tahunan. Anjing jenis rotweiller itu dibeli yani buat dimas, agar ada yang bisa menjaga dan menemani dimas setiap harinya, anjing itu benar benar terlatih dan juga setia. ini membuat dimas sangat menyayangi anjing tersebut. Tampak sesekali terlihat dimas menjatuhkan remah remah roti bekalnya untuk diberikan kepada anjingnya tersebut.
Dimas kembali merapatkan syalnya, angin tiba tiba berhembus sangat kencang udarapun sontak berubah menjadi dingin. Entah mengapa di udara yang dingin ini tiba tiba wajah suci kembali membayang di ingatannya, dimas harus mengakui ingatan akan suci lah yang terus membuatnya terus hidup dan menunggu di halte itu. Tapi kali ini yang dirasakannya sangat lain, bayang suci terasa sangat hidup dalam benaknya. Dimas tidak menyadari
kalau saat itu dia telah terserang demam yang hebat. Hal ini dapatlah dimaklumi, dengan keadaanya yang lemah, setiap hari dimas selalu berada di halte itu tanpa melihat keadaan sekitarnya. Ini membuat akhirnya dimas pun banyak terserang penyakit. Saat itu dibayang ingatan dimas, dimas melihat suci melambaikan tanganya ke arahnya. � su..suci..? � ujar dimas perlahan. Lalu dimas dengan perlahan beranjak bangun dari duduknya. Saat itu suasana halte masih sepi, dan boleh dikatakan tidak ada seorang pun yang ada di halte itu. Tapi sebenarnya, tidak jauh dari situ ada sepasang sorot mata yang selalu memperhatikan dimas, sorot mata kelabu yang selalu terlihat berlinang setiap kali dia mendatangi tempat itu. � suci�aku..aku..� dimas meracau tak terkendali. panas tubuhnya membuat dia tidak dapat membedakan kenyataan dan ilusi, dilihatnya bayang suci yang tersenyum terlihat semakin menjauh, dengan langkah yang sempoyongan dimas berusaha mengejar bayang semu itu, tanpa terasa tubuhnya telah membawanya kearah badan jalan. Dan� sepasang mata yang ada di seberang
jalan terlihat membeliak, sementara itu anjing dimas melolong tanpa henti kala melihat sebuah mobil pick up melesat dengan cepatnya dan�.� Dimas�!!!! Tidak !!! � satu suara menjerit keras. Dan untuk sesaat kesadaran dimas pun pulih. � su..suci�? � ucapnya lirih, tapi semua itu sudah terlambat, dimas pun akhirnya terlihat terkapar di tengah jalanan yang masih sepi itu, sementara si pengemudi mobil pick up itu telah pergi mengambil langkah seribu. Sementara itu dari seberang jalan terlihat seorang gadis berlari mendekati tubuh dimas yang terkapar. Gadis itu berlari diiringi jeritannya. Gadis yang ternyata memang suci adanya, langsung menjatuhkan diri dan memeluk orang yang di kasihinya itu. � mas�bertahan lah�.! Ini aku mas, suci..! aku mohon mas bertahanlah�.!� Ucap suci sambil terisak. Perlahan dimas membuka kedua bola matanya yang keruh. terlihat banyak darah yang merembes keluar dari dahinya. � suci�.akhirnya aku menemukan mu�� ucap dimas lirih, tangannya perlahan bergetar membelai pipi suci, yang langsung disambut oleh suci dengan kedua
tangannya dan sembari mengusap usapkan kepipinya. � iya mas aku disini�aku.. aku tidak akan pergi lagi�. aku akan selalu ada disisimu�� isak tangis suci dalam genggaman jemari dimas. � syukurlah�.kini aku..aku bisa tenang�� ujar dimas pelan. setelah itu kepalanya pun terkulai lemah di pangkuan suci. � di..dimas�? � ucap suci pelan serasa tak percaya, sesaat kemudian suaranya pun terdengar merobek angkasa � dimas�.!!!! �
Yani bergegas berlari menyusuri koridor rumah sakit, dirinya benar benar cemas tatkala seseorang mengabarinya, kalau dimas mengalami kecelakaan dan kini ada dirumah sakit. Sesaat langkahnya terhenti tatkala melihat sosok seseorang yang dikenalnya, wajahnya terlihat memucat. � mbak..mbak suci..?� ucapnya tak percaya. Orang yang ditegurnya pun perlahan mengangkat kepalanya. � ya..yani�? � suci pun balas berujar, Selama ini suci memang belum pernah melihat yani, tapi suci sangat mengenali suara milik yani. Untuk sesaat kedua wanita ini
terlihat terperangah, untuk kemudian saling berpelukan dan bertangis tangisan. � mbak kemana saja selama ini�? Yani rindu sekali sama mbak, mbak suci jahat�� isak yani sambil tersedu sedu. � maafkan mbak ni, maafkan mbak�� timpal suci sambil terisak pula. Sesungguhnya gadis yang telah dapat melihat itu telah enam bulan berada di kota itu. Gadis itu juga sebenarnya selalu mengawasi dimas dari kejauhan. Hati gadis itu benar benar sedih dan tersentuh kala melihat orang yang dicintainya selalu menunggunya setiap hari di halte itu, apalagi setelah suci tahu bahwa dimas kini pun telah kehilangan penglihatannya. Hatinya benar benar terluka, tidak disangkanya perasaan cinta dimas kepadanya tidak pupus walaupun dimas telah sadar siapa dirinya sesungguhnya. Sebenarnya suci juga sangat ingin untuk menemui dimas, tapi dirinya sampai kini tidak dapat melepaskan rasa bersalahnya, sehingga perasaan itu semakin hari hanya membuatnya makin tersiksa�
Perlahan ruangan operasi terbuka, kedua gadis itu bergegas berdiri dan menghampiri dokter yang keluar dari ruangan itu. � bagaimana keadaan dimas dok ? � ujar suci cemas . � kalian siapanya yach ? � balas bertanya sang dokter. � kami ini keluarganya dok, kami ingin mengetahui keadaanya sekarang dok ? � kini yani yang berujar. � untuk sementara kami berhasil menyelamatkan nyawanya, tapi saat ini pasien masih dalam keadaan koma. Jadi kita tinggal menunggu sampai pasien sadar. kita doakan saja semoga pasien cepat sadar.� Ujar sang dokter pelan. � apa kami sekarang bisa menjenguknya dok ? � ujar suci penuh harap. � untuk sekarang ini sebaiknya jangan dulu, soalnya pasien baru saja dioperasi jadi tidak bisa diganggu..� ucap sang dokter tegas. � ada baiknya kalian mempersiapkan dahulu kebutuhan sang pasien selama pasien dirawat dirumah sakit ini. Biar pengawasannya di berikan saja kepada kami. � kata sang dokter sambil tersenyum. yani dan suci pun perlahan saling pandang dan mengangguk berbarengan.
suci perlahan mengganti bunga yang terletak diatas meja, selama sebulan dimas terbaring koma, suci benar benar mencurahkan kasih sayang dan cintanya kepada dimas. Suci menggantikan baju dimas saat baju tersebut basah, suci juga yang memandikan dimas setiap harinya. Setiap hari gadis itu selalu menjaga orang yang dicintainya itu sepanjang hari. Tindakannya ini membuat yani dan penghuni rumah sakit itu menjadi sangat terharu. Setiap saat suci selalu berbicara kepada dimas, walaupun dirinya sadar dimas tidak dapat menanggapinya, tapi dirinya tahu kalau dimas pasti dapat mendengarnya. Seperti sore ini setelah memandikan dimas, suci pun memperhatikan wajah orang yang dicintainya. Setelah dapat melihat kembali, suci baru menyadari kalau orang yang dicintainya sangat tampan, sama persis seperti ayahnya ! dan ini membuat suci seringkali merasa sedih. Suci seringkali termenung ada baiknya jika dia tetap sebagai gadis buta, tapi dirinya juga tidak menampik kalau dia sangat berterima kasih akhirnya dia bisa melihat kembali,
dan terlebih khusus dia sangat berterima kasih karena bisa bertemu kembali dengan dimas. Suci hatinya terenyuh menatap wajah dimas yang terlihat legam terbakar mentari, belum lagi pipinya yang cekung dan rambut dimas yang sebagian telah memutih sebelum waktunya, menyiratkan secara nyata kepada suci, betapa beratnya penderitaan dimas selama ini. Perlahan tanpa sadar air matanya menetes kemata dimas, sambil menangis dan mengatupkan matanya suci mulai terisak lirih. � dimas�maafkan aku..semua ini salahku..aku�aku..tidak akan memaafkan diriku jika kamu harus seperti ini selamanya� aku.. pastilah aku yang telah membuat mu harus hidup seperti ini.. maafkan aku mas..aku telah mengambil kehidupan orang tuamu�kini aku juga telah membuat mu menderita�� suci terisak isak. air matanya perlahan berjatuhan menetes di pelupuk mata dimas, dan tiba tiba�kedua kelopak mata dimas tebuka, senyuman perlahan terkuak di bibir dimas. Sementara itu suci yang tidak menyadarinya terus saja menangis terisak. � aku tidak pernah menyalahkanmu atas semua yang
telah terjadi ci�. Tidak pernah sekalipun! karena aku terlalu mencintaimu� aku cinta padamu�suci!!! Dahulu� sekarang� dan selamanya�! � ucap dimas memotong tangisan suci. Suci pun terperanjat dan langsung membuka matanya. Matanya yang indah terbelalak. � di..dimas�.ka..kaa..� suci terbata bata tapi kemudian dipeluknya dimas erat dan tangisnya pun meledak saat itu juga � dimas�..maafkan suci�suci..suci..� suci kembali terbata bata tangisnya terdengar memecah ruangan. dirinya benar benar tidak mampu untuk meneruskan omongannya. Luapan perasaannya meledak saat itu juga. sehingga yang bisa dikeluarkan oleh suci hanyalah banjir air mata. Perlahan dimas membelai rambut orang yang dicintainya itu, orang yang telah dicarinya selama kurang lebih delapan tahun. Orang yang kini telah ada dipelukannya. � suci, dimas sungguh bahagia bisa menemukanmu kembali, terlebih lagi kali ini kau telah dapat melihat kembali�dimas sungguh bahagia. tapi keadaan ku kini lain ci, aku sudah tua dan tidak dapat melihat�. masihkah aku mendapat tempat
dihatimu ci..? � ucap dimas lirih. Sejenak suci menyeka air matanya sambil menggelengkan kepalanya suci berucap. � tidak mas, aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Kau selalu ada dihatiku bagaimana pun keadaanmu kini..bukankah itu yang dimas ajarkan kepada suci..? untuk mencintai dan menerima orang yang kita cintai apa adanya�? � rintih suci perlahan. Dimas yang tidak kuasa menahan peraasan harunya hanya bisa memeluk suci lembut dan berbisik pelan .� suci�aku..� dimas tidak sempat meneruskan ucapannya, suci telah berbisik lirih. � dulu demi sebuah ciuman dimas telah berjanji untuk menjaga dan mencintai suci selamanya�. dan dimas telah menepatinya. kini biarlah demi sebuah ciuman pula, biarlah suci yang akan menjaga dan mencintai dimas selamanya�..� setelah berbisik lirih, perlahan suci memegang kedua pipi dimas dengan air mata berlinang, suci merekahkan bibirnya, lalu perlahan dikecupnya bibir tipis dimas. Dimas pun membalas ciuman tersebut dengan perasaan sayang. Segenap penderitaan, duka dan nestapanya serasa menguap
begitu saja setelah tersentuh bibir lembut dan manis milik suci. perlahan lumatan bibir mereka semakin hangat, kedua insan itu saling berciuman dengan sama sama meneteskan air mata. dengan erat suci memeluk leher dimas, sedang kan dimas memeluk lembut pinggang suci. Saat ciuman itu semakin memanas, tiba tiba seorang suster masuk. Mereka berdua tidak mempedulikan kedatangan suster itu, mereka berdua tetap melanjutkan cumbuannya. Suster yang tentu saja terkejut langsung saja berujar � hey apa yang kalian lakukan� ini rumah sak�� belum sempat suster itu meneruskan ucapannya, dimas dan suci dengan wajah bengis serentak membentak. � Diammmm� !!!! � si suster yang rupanya tidak siap dibentak seperti itu langsung pucat wajahnya, kakinya terasa lemas dan�akhirnya suster itu pingsan karena jantungan. � dasar suster rese� dari dulu sampai sekarang tetap aja nggak bisa lihat orang senang..! � kali ini suci yang menggerutu, sementara itu dimas hanya tersenyum. Melihat senyum dimas kali ini suci menjadi gemas dan gregetan. Langsung saja kembali disergapnya
dimas dan �.� Ah..suci�.agresif..! � jerit dimas. � biarin�.gantian donk�� ucap suci sambil tersenyum manis.
TAMAT

0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda di sini :)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | blogger mura
Ping Blog Ping your blog HyperSmash