Memang, sebagai manusia, guru tidak bebas dari tekanan hidup atau stres. Banyak guru mudah mengeluh dan mudah menyerah dalam menghadapi tekanan hidup. Namun, ada guru yang begitu tegar, optimistis, dan memandang tekanan hidup sebagai tantangan yang dapat dihadapi. Perbedaan ini dapat disebut perbedaan dalam ketabahan menghadapi stres. Ketabahan hati ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan fisik dan mental guru.
Ketabahan hati, keteguhan hati, atau hardiness, merupakan sesuatu yang harus dimiliki guru. Ketabahan hati sebagai suatu konstelasi karakteristik kepribadian berfungsi sebagai sumber daya untuk menghadapi peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stres. Cotton (1990)mengartikan ketabahan hati sebagai komitmen yang kuat terhadap diri sendiri, sehingga dapat menciptakan tingkah laku yang aktif terhadap lingkungan dan perasaan bermakna yang menetralkan efek negatif stres.
Sementara Quick dkk. (1997) menyatakan ketabahan hati sebagai konstruksi kepribadian yang merefleksikan sebuah orientasi yang lebih optimistis terhadap hal-hal yang menyebabkan stres. Ini sesuai dengan pendapat Kobasa yang melihat ketabahan hati sebagai kecenderungan untuk mempersepsikan atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial mendatangkan stres sebagai sesuatu yang tidak terlalu mengancam.
Agar guru senantiasa tabah menghadapi muridnya, beberapa hal diperlukan bagi kelangsungan mengajarnya, yakni kontrol diri, komitmen, penyesuaian, dan rasa sabar. Selamat mengajar dengan tabah.
0 comments:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini :)